Sabtu, 06 Februari 2016

Kucing Loncat


KONSEP DASAR
Database adalah suatu susunan/kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dengan
menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakainya.
SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan
dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan
proses pengambilan keputusan.
KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (Integrated)
Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan
dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan
bagian-bagian yang rangkap (redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama(shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database
dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang
bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. Perangkat Keras (HARDWARE)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer
yang digunakan untuk pengelolaan sistem database
berupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum,
tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. Perangkat Lunak (SOFTWARE)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai
dengan data phisik pada database, dapat berupa :
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. Pemakai (USER)
Terbagi menjadi 3 klasifikasi :
1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang
bertugas mengelola system database secara
keseluruhan
2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi
yang mengakses database dengan menggunakan
bahasa pemprograman
3. End user, orang yang mengakases database melalui
terminal dengan menggunakan query language atau
program aplikasi yang dibuat oleh programmer
DATA PADA DATABASE DAN HUBUNGANNYA
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data
yang disimpan didalam database
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem
yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard)
yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui
peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem
yang mengakses data operasional
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan
pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan
kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat
mempengaruhi departemen yang terkait
ISTILAH-ISTILAH YG DIPERGUNAKAN DALAM SISTEM
BASIS DATA
a. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi
Contoh : Sekolah data_mhs
Rumah sakit data_pasien
b. Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya
Contoh :
Bidang administrasi siswa entitas mahasiswa, buku
pembayaran
Bidang kesehatan entitas pasien, dokter, obat
c. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau
suatu sebutan untuk mewakili suatu entitas.
Contoh :
Entity siswa field = Nim, nama_siswa,alamat,dll
Entity nasabah field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
d. Data value yaitu data aktual atau informasi yang
disimpan pada tiap data elemen atau atribute.
Contoh :
Atribut nama_karyawan sutrisno, budiman, dll
e. Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara
lengkap.
Contoh : record mahasiswa nim, nm_mhs, alamat.
f. File yaitu kumpulan record-record sejenis yang
mempunyai panjang elemen sama, atribute yang sama
namun berbeda-beda data valuenya
g. Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara
unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE:
1. Untuk memenuhi informasi yang berisi
kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan
aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan
dan beberapa objek penampilan (respone time,
processing time dan strorage space)
APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
1. Pendefinisian Sistem (System definition)
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database,
pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database (Database Design)
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu
sistem database sesuai dengan sistem manajemen
database yang diinginkan.
3. Implementation
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan
internal, pembuatan file–file database yang kosong serta
implementasi aplikasi software.
4.Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau
data convertion)
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika
ingin memanggil data secara langsung ataupun
merubah file–file yang ada dapat di tempatkan
kembali sesuai dengan format sistem databasenya
5.Konversi Aplikasi (Aplication conversion)
Pengkonversian aplikasi agar dapat berjalan
dengan database baru.
6.Pengujian dan Validasi (Testing dan Validation)
Pengujian dengan menjalankan database dengan
memberikan data-data “real” untuk menemukan
kesalahan yang mungkin terjadi.
7. Monitoring dan Maintenance
Montoring adalah proses pemantau performa dari
database, jika performa database menurun maka
dapat dilakukan proses tuning dan reorganized
Maintenance adalah proses manajemen database
selama database berjalan dan jika ada perubahan
maka dapat dilakukan upgrade.
ADA 6 FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1. Pengumpulan dan analisa
a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang
aplikasinya
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
d. Daftar pertanyaan dan wawancara
2. Perancangan database secara konseptual
a. Perancangan skema konseptual
b. Perancangan transaksi yang akan terjadi dalam
database.
3. Pemilihan DBMS
a. Faktor teknis
Contoh faktor teknik :
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional ), Struktur
penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem
manajemen database, Tipe interface dan programmer, Tipe
bahasa query
b. Faktor Ekonomi dan Politik organisasi
Faktor-faktor ekonomi: Biaya penyiadaan hardware dan
software, Biaya konversi pembuatan database, Biaya
personalia, dll
Faktor Organisasi :
Analisa Kasus
• Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang
anggotanya pelajar,mahasiswa dan masyarakat yang
didirikan oleh Walikota Jakarta Barat. Keberadaan
perpustakaan berlokasi di Walikota yang aplikasi
pelayanan masih bersifat tradisional.
• Prosesnya :
a. Setiap calon anggota yang akan menjadi anggota
harus mengisi formulir dengan biaya administrasi
Rp.10.000,-
b. Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku
c. Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)
d. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda
sesuai dengan kondisi denda, diantaranya :
Diantaranya :
1. Denda keterlambatan pengembalian dikenakan biaya
administrasi Rp.500 perharinya (bukti surat denda
terlampir)
2. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya
revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah
buku diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)
3. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian
seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)
4. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari
donatur statusnya (anggota atau masyrakat luas)
Analisa Kasus Enterprise
(Pembahasan di Kelas)
• Buat Enterprise dari “Perpustakaan Smart”
yang ditentukan dari :
Entitas, Atribute/Field, value data, record
dan bentuk tabel – tabel dari Enterprise
• Bentuk Gambar dari Enterprise
Perpustakaan(yang menghubungkan
relasi antara Entitas, Atribute, value data,
record dan tabel-tabel)
PERTEMUAN 2
LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE
DAN
DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model
mapping)
a. Pemetaan (Transformasi data)
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem,
pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang
akan diaplikasikan pada sistem manajemen
database
b.Penyesuaian skema ke DBMS
penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap
Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data
seperti yang digunakan oleh sistem manajemen
database yang terpilih
5. Perancangan database secara fisik
a. Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk
menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction Throughput
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di
proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
6. Phase Implementasi Sistem Database
DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan database yang mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara
basis data
BAHASA dalam DBMS
A. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari
table yang disimpan dalam file khusus disebut data
dictionary/directory.
B. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses
atau memanipulasi data sebagai yang telah
diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang
tepat
Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase
III, foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk
mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian data
2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani
permintaan dari pemakai untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat
memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat
menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem,
kerusakan disk, dsb
5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data
dictionary.
6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari
semua fungsi seefisien mungkin
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor, komponen yang mengubah
bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database Manager, menerima query &
menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File manager, memanipulasi penyimpanan file
dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
disk
4. DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML
yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam
bentuk fungsi-fungsi
5. DDL compiler, merubah statement DDL menjadi
kumpulan table atau file yang berisi data dictionary /
meta data
6. Dictionary manajer, mengatur akses dan memelihara
data dictionary
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
(FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM
(DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya
keselarasan data ( data inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya
dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat
menggunakan secara optimal “
Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa
mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file yang
digunakan “
2. konseptual level yang menerangkan secara
menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan data secara fisik “
3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari
sekelompok pemakai
Pemakai A1 Pemakai A2 Pemakai B1 Pemakai B2
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Pandangan Ekternal
si A
Pandangan Ekternal
si B
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari A
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari B
Arsitektur Sistem Database
Pandangan Konseptual
DBMS
Pemetaan Secara Internal
/Phisik
Penyimpanan database level pandangan phisik/internal
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database
dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi
akses dalam pengembangan sistem database tanpa
mengganggu program-program aplikasi yang sudah
ada.
2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
1. Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual
schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema
dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA
INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA
PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program
aplikasi yang ada
2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa
mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA
demi security dan integritas data, dengan
memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN
PHYSICAL DATABASE,
USER
DBMS
USER INTERFACE
STORE RECORD INTERFACE
EKTERNAL RECORD
OCCURENCE
STORE RECORD
OCCURENCE
ACESS METHOD
D A T A B A S E
PHYSICAL RECORD INTERFACE
PHYSICAL RECORD
OCCURRENCE (BLOCK
DATA MODEL
Pertemuan 3
PENGERTIAN MODEL DATA :
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data,
hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data
yang terintegrasi di dalam suatu organisasi
JENIS-JENIS MODEL DATA
A. Model data berbasis objek
B. Model data berbasis record
C. Model data fisik
D. Model data konseptual
A. OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis objek menggunakan konsep
entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Terdiri dari :
1. Entity Relationship model
2. Semantik data model
1. ENTITY RELATIONSHIP MODEL
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real
word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai
hubungan atau relasi antara objek-objek tersebut
E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus
dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah
MAPPING CARDINALITIES, yang menentukan jumlah
entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.
Simbol yang digunakan :
: Menunjukan object dasar
: Menunjukan relasi
: Menunjukan atribut dari
objek dasar
: Menunjukan adanya relasi
MHS1
Slide 4
MHS1 Mahasiswa; 31/07/2007
Customer Buku
Tabungan
Memiliki
Nama
No tabungan
Saldo
Contoh kasus ER-model
Alamat
Atribute lain No tabungan Atribute lain
2. BINARY MODEL
Pemetaan data dengan menggunakan 0 dan 1, atau true dan
false dengan kondisi tertentu atau hanya dalam alternatif.
3. SEMANTIC MODEL
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana
relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol
tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X
sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic
model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model
adalah sebagai berikut :
: Menunjukkan adanya relasi
: menunjukkan atribut
Tabungan Customer Amir
Mempunyai Adalah
Contoh kasus Semantic model
No. Saldo Alamat
Tabungan
No.
Tabungan
B. RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic antar data dalam
basis data
PERBEDAAN DENGAN OBJECT BASED DATA MODEL
Pada record based data model disamping digunakan
untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari
suatu database, juga digunakan untuk menguraikan
implementasi dari sistem database (higher level
description of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model :
1. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan
oleh sejumlah tabel dan masing-masing tabel terdiri dari
beberapa kolom yang namanya unique. Model ini
berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu
relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel :
– Supllier
– Suku_cadang
– Pengiriman
No_supl Nama_pen Status KOTA
S01
s02
s03
s04
PT. OGAH-RUGI
PT. SANTAI-DULU
PT. MALU-MALU
CV. ASAL JADI
03
03
02
01
MEDAN
SURABAYA
BANDUNG
MEDAN
SUPPLIER
PENGIRIMAN
NO_SUPL NO_PART JUML
S01
S01
S01
P01
P02
P04
200
300
250
NO_PA
RT
NAMA_PART BAHAN
BAKU
BERA
T
KOTA
P01
P02
P03
P04
P05
BAUT-3 cm
MUR - 3 cm
BAUT -10 cm
PACKING
RING-MM
BESI
BESI
ALUMUNIUM
KARET
ALUMUNIUM
10
8
45
6
2
JAKARTA
JAKARTA
SURABAYA
MEDAN
JAKARTA
SUKU CADANG
S02
S02
S03
S04
P01
P02
P03
P04
300
400
400
300
2. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan link (pointer),
dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk
tree (pohon), dan masing-masing node pada tree
tersebut merupakan record/grup data elemen dan
memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M
A
C D
G
B
E F H I
PARENT
CHILD
DOSEN
SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO
NINA
BAYA
LENA HAFIDZ NOVI HAFIDZ NAYA RAFA
3. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group
(DBTG) atau disebut juga model CODASYL
(Conference on Data System Language), mirip dengan
hirarkical model dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links.
Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya
yaitu network model menyusun record-record dalam
bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas
1:1, 1:M dan N:M
R1
R3 R4
R5
R2
DOSEN
ANALISA DAN SISTEM DATABASE PERANCANGAN SISFO
BAYA
NINA LENA NOVI HAFIDZ NAYA RAFA
C.PHYSICAL DATA MODEL
Digunakan untuk menguraikan data pada internal level
Beberapa model yang umum digunakan :
– Unifying model
Model ini menggabungkan memori dan transaksi
database dalam satu kesatuan model.
– Frame memory
Frame Memory adalah sebuah virtual view dari tempat
penyimpanan sekunder yang digunakan untuk
mendukung penyimpanan record database
D. MODEL DATA KONSEPTUAL
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia
nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitasentitas
itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity
Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :
• Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis
data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan
• Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan
analis.
Analisa Kasus
(Perpustakaan Smart Lanjutan
Slide 1 & 2)
• Buat Model data berbasis objek
(Semantik Model)
• Buat Model data berbasis record
– Model Relational
– Model Jaringan
– Model hirarki
ENTITY RELATIONSHIP
Pertemuan 4
MODEL
ENTITY RELATIONSHIP
PENGERTIAN
Entity relationship Adalah jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak.
Entity-relationship dari model terdiri dari unsur-unsur entity
dan relationship antara entity-entitiy tersebut.
SIMBOL-SIMBOL ER-DIAGRAM
• ENTITY
• WEAK ENTITY
• RELATIONSHIP
Notasi Arti
• ATRIBUT
• ATRIBUT
PRIMARY KEY
Notasi Arti
• IDENTIFYING
RELATIONSHIP
• ATRIBUT
DERIVATIF
• ATRIBUT MULTI
KEY
• ATRIBUT
COMPOSITE
KOMPONEN ENTITY RELATIONSHIP
1. Entitas yaitu suatu kumpulan object atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara
unik. Dan kumpulan entitas yang sejenis disebut
dengan entity set.
2. Relationship yaitu hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih.
3. Atribut, kumpulan elemen data yang membentuk suatu
entitas.
4. Indicator tipe terbagi 2 yaitu :
a. Indicator tipe asosiatif object
b. Indicator tipe super tipe
ENTITY SET TERBAGI ATAS :
1. Strong entity set yaitu entity set yang satu atau lebih
atributnya digunakan oleh entity set lain sebagai key.
Digambarkan dengan empat persegi panjang.
Misal :
E adalah sebuah entity set dengan atribute-atribute a1,
a2,..,an, maka entity set tersebut direpresentasikan dalam
bentuk tabel E yang terdiri dari n kolom, dimana setiap
kolom berkaitan dengan atribute-atributenya.
2. Weak Entity set, Entity set yang bergantung terhadap
strong entity set. Digambarkan dengan empat persegi
panjang bertumpuk.
Misal :
A adalah weak entity set dari atribute-atribute a1, a2, .., ar
dan B adalah strong entity set dengan atribute-atribute b1,
b2,..,bs, dimana b1 adalah atribute primary key, maka
weak entity set direpresentasikan berupa table A, dengan
atribute-atribute {b1} u {a1,a2,.., ar}
NOPEG
PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN
…….. NAMA ……..
Contoh Weak Entity
Contoh Strong Entity
NOPEG NAMA
200107340
200307569
200107341
200107486
BILLY
FUAD
NINING
FINTRI
Contoh : Strong entity set
NOPEG TANGGUNGAN TANGGAL
LAHIR
JENIS
KELAMIN
200107340
200307569
200107341
200107486
HAFIDZ
RENI
RAFFA
NAIA
22-03-2006
13-05-1999
21-06-2006
25-10-2006
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Weak entity set transaction
JENIS –JENIS ATRIBUT
a. KEY atribut yang digunakan untuk menentukan suatu
entity secara unik
b. ATRIBUT SIMPLE atribut yang bernilai tunggal
c. ATRIBUT MULTI VALUE atribut yang memiliki
sekelompok nilai untuk setiap instan entity
Pada gambar dibawah ini, yang menjadi atribut key adalah NIP.
Tgl Lahir dan Nama adalah atribut simple. Sedangkan Gelar
merupakan contoh atribut multivalue.
TGL
LAHIR GELAR
NIP NAMA
PEGAWAI
NAMA
NAMA
NAMA
d. ATRIBUT COMPOSIT Suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu contohnya adalah atribut nama pegawai yang terdiri
dari nama depan, nama tengah dan nama belakang.
DEPAN
TENGAH
BLKNG
NAMA
PEGAWAI
d. ATRIBUT DERIVATIF Suatu atribut yg dihasilkan dari
atribut yang lain. Sehingga umur yang merupakan hasil
kalkulasi antara Tgl Lahir dan tanggal hari ini. Sehingga
keberadaan atribut umur bergantung pada keberadaan
atribut Tgl Lahir.
TGL
UMUR
LAHIR PEGAWAI
DERAJAT RELATIONSHIP
menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu
relationship
1. UNARY DEGREE
2. BINARY DEGREE
PEGAWAI LAPOR
3. TERNARY DEGREE
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN
PEGAWAI KERJA PROYEK
KOTA
MAPPING CARDINALITY
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain
melalui relationship
JENIS-JENIS MAPPING :
1. One to one
2. Many to One atau One to many
3. Many to many
REPRESENTASI DARI ENTITY SET
Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan
nama yang unique. Setiap tabel terdiri dari sejumlah
kolom, dimana masing-masing kolom diberi nama yang
unique pula
• CARDINALITY RATIO CONSTRAINT, Menjelaskan
batasan jml keterhubungan satu entity dgn entity lainnya
Jenis Cardinality Ratio = 1:1 1:N/ N:1 M : N
P1.
P2.
PEGAWAI
R1.
R2.
MILIK
K1.
K2.
KENDARAAN
1 : 1
P3.
R3.
K3.
PEGAWAI MILIK KENDARAAN
1 1
DEPARTEMEN
P1.
P2.
P3.
P4.
PEGAWAI
R1.
R2.
R3.
R4.
KERJA
D1.
D2.
D3.
1:N/
N:1
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN
1 1
PROYEK
KERJA
P1.
P2.
P3.
PEGAWAI
R1.
R2.
R3.
R4.
KERJA
P1.
P2.
P3.
M : N
PEGAWAI PROYEK
M N
Cardinality 1:1,1:M,M:N
ONE-TO-ONE:
Husband Wife
ONE-TO-MANY:
Customer
Order
1
Order
2
Order
3
MANY-TO-MANY:
STUDENT
A
STUDENT
B
STUDENT
C
CLASS
1
CLASS
2
M
1
M
ORDER
CAN
PART
CAN
HAVE
ORDER: #, DATE, PART #, QUANTITY
PART: #, DESCRIPTION, UNIT PRICE, SUPPLIER #
SUPPLIER: #, NAME, ADDRESS
1
HAVE
SUPPLIER
A
A
A
A
B
B
B
B
E a c h i n s t a n c e o f A i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
z e r o a n d a m a x im u m o f o n e i n s t a n c e o f B
E a c h i n s t a n c e o f B i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
o n e a n d a m a x im u m o f o n e i n s t a n c e o f A
E a c h i n s t a n c e o f A i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
o n e a n d a m a x im u m o f m a n y i n s t a n c e s o f B
E a c h i n s t a n c e o f B i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
z e r o a n d a m a x im u m o f m a n y i n s t a n c e s o f A
Logical Record Structured (LRS)
LRS representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key
(FK)
One to One (1-1)
Supir kemudi Taksi
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-1,
karena:
1 supir hanya bisa mengmudikan 1taksi, dan
1 taksi hanya bisa dikemudikan oleh 1 supir.
Relasi 1-1 akan membentuk 2 tabel:
Tabel Supir (nosupir, nama, alamat)
Tabel Taksi (notaksi, nopol, merk, tipe)
LRS yang terbentuk sbb:
nosupir
nama
alamat
notaksi
nopol
merk
tipe
nosupir(FK)
atau
notaksi
nopol
merk
tipe
nosupir
nama
alamat
Notaksi(FK)
One to Many (1-M)
Dosen Kelas bimbing
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-M,
karena:
1 Dosen bisa membimbing banyak Kelas, dan
1 Kelas hanya dibimbing oleh 1 Dosen.
Relasi 1-M akan membentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (nip, nama, alamat)
Tabel Kelas (kelas, jurusan, semester, jmlmhs)
LRS yang terbentuk sbb:
nip
nama
alamat
kelas
jurusan
semester
jmlmhs
nip (FK)
Many to Many (M-M)
Mahasiswa Mtkuliah
ajar
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas M-M,
karena:
1 Mahasiswa bisa belajar banyak Mata Kuliah, dan
1 Mata Kuliah bisa dipelajari oleh banyak Mahasiswa.
Relasi M-M akan membentuk 3 tabel:
Tabel Mahasiswa (nim, nama, alamat)
Tabel Mtkuliah (kdmk, nmmk, sks)
Tabel Nilai (nim, kdmk, nilai) menggunakan super
key/composite key
LRS yang terbentuk sbb:
nim
nama
alamat
kdmk
nmmk
sks
nim (FK)
Mahasiswa
Nilai
Mtkuliah
kdmk (FK)
nilai
Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain.
Terdapat dua macam participation constrain yaitu:
1. Total participation constrain yaitu:
Keberadaan suatu entity tergantung pada
hubungannya dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan dua garis penghubung antar
entity dan relationship.
2. Partial participation, yaitu
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada
hubungan dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan satu garis penghubung.
Contoh :
a. TOTAL PARTICIPATION
PEGAWAI PUNYA BAGIAN
N 1
b. PARTIAL PARTICIPATION
PEGAWAI
KERJA PROYEK
N 1
INDICATOR TIPE
Indicator tipe asosiatif object berfungsi sebagai suatu objek dan
suatu relationship.
SISWA MENDAFTAR KURSUS
Berubah menjadi
SISWA KURSUS
PENDAFTARAN
Indicator tipe super tipe, terdiri dari suatu object dan satu
subkategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu
relationship yang tidak bernama.
PEGAWAI
PEGAWAI
HONORER
PEGAWAI
TETAP
Analisa Kasus ERD
Perpustakaan Smart
(Lanjutan dari Slide 1,2 & 3)
1. Pembuatan gambar ERD dari Perpustkaan Smart
Langkah –langkah pembuatan ER diagram
Tentukan entity – entity yang diperlukan
Tentukanrelationship antar entity – entity.
Tentukan cardinality ratio dan participation constraint
Tentukan attribute – attribute yang diperlukan dari tiap entity
Tentukan key diantara attribute – attribute.
Tentukan LRS dari masing-masing relasi
Hindari penamaan entity, relationship dan atribute yang sama.
TEHNIK NORMALISASI
Pertemuan 5
TEHNIK NORMALISASI
BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI :
Normalisasi merupakan proses pengelompokan
elemen data menjadi tabel–tabel yang menunjuk-kan
entity dan relasinya.
Normalisasi adalah proses pengelompokan atributeatribute
dari suatu relasi sehingga membentuk WELL
STRUCTURE RELATION.
Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk
menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data
WELL STRUCTURE RELATION
Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya
sedikit (minimum Amount Of Redundancy), serta
memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan
INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris
data pada relation tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI DATA, yang
disebabkan oleh operasi-operasi tersebut
Contoh :
Terdapat sebuah relation Course, dengan ketentuan sbb:
1. Setiap mahasiswa hanya boleh mengambil satu matakuliah
saja.
2. Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar
(tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil
matakuliah tsb).
STUDENT-ID KODE-MTK BIAYA
92130
92200
92250
92425
92500
CS-200
CS-300
CS-200
CS-400
CS-300
75
100
75
150
100
RELASI KURSUS
92575
CD-500
50
• Relasi di atas merupakan sebuah relation yang sederhana dan terdiri dari
3 kolom/atribute
• Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada
datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mhs. Akibatnya
besar kemungkinan terjadi Error atau inkonsistensi data, bila dilakukan
update terhadap relation tsb yang disebut dengan Anomali
ANOMALY merupakan penyimpangan-penyimpangan atau Error
atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses
insert, delete maupun update.
Terdapat 3 jenis Anomali :
1. Insertion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi insert record/tuple
pada sebuah relation
contoh :
Ada matakuliah baru (CS-600) yang akan diajarkan, maka
matakuliah tsb tidak bisa di insert ke dalam relation tsb sampai
ada mhs yang mengambil matakuliah tsb.
2. Deletion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi delete record/tuple
pada sebuah relation
Contoh :
Mhs dengan student-id 92-425, memutuskan untuk batal ikut
kuliah CS-400, karena dia merupakan satu-satunya peserta
matakuliah tsb, maka bila record/tuple tsb didelete akan
berakibat hilangnya informasi bahwa mata-kuliah CS-400,
biayanya 150
3. Update Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat inkonsistensi data yang
terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dari
sebuah relation
Contoh :
Bila biaya kuliah untuk matakuliah CS-200 dinaikan dari 75
menjadi 100, maka harus dilakukan beberapa kali modifikasi
terhadap record-record, tuple-tuple mhs yang mengambil
matakuliah CS-200, agar data tetap konsisten
Berdasarkan teori normalisasi, relation course dipecah
menjadi 2 relation terpisah , sebagai berikut :
STUDEN
T-ID
KODEMTK
KODEMTK
KODET-
MTK MTK
92130
92200
92250
92425
92500
92575
CS-200
CS-300
CS-200
CS-400
CS-300
CD-500
MTK CS-200
CS-300
CS-400
CS-500
75
100
150
50
PROBLEM-PROBLEM PADA RELATION YANG
SUDAH DINORMALISASI
Performance problem
Masalah terhadap performa database
Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data
diantara dua tabel atau lebih
BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:
a. Field/ Atribut Kunci
b. Kebergantungan Fungsi
a. Key Field / atribute kunci dalam database:
1. Super key
Yaitu himpunan dari satu atau lebih entitas yang
digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik
sebuah entitas dalam entitas set.
2. Candidate key
Yaitu satu attribute atau satu set minimal atribute
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
yang spesifik dari entity.
3. Primary key
Yaitu satu atribute atau satu set minimal atribute yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu
kejadian yang spesifik tapi juga dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entity
4. Alternate key
Yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary
key
5. Foreign key
yaitu satu atribute (atau satu set atribute) yang melengkapi
satu relationship (hubungan yang menunjukkan ke
induknya.
S# SNAME KOD
E
S1
S2
ADI
RAFI
1002
1001
KODE P#
1002
1001
2648
2649
SALES PESANAN
S3
HANY
1003
1003
2641
Super key = S#, SNAME, KODE
Candidat key = S#, SNAME
Primary key = S#
Altenative key = SNAME
Foreign key = KODE
b. Ketergantungan Kunci
1. Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada
sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang
berarti :
Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A
atau
Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B
Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD
pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya
jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat
satu harga Y dalam R
2. Fully Functinaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent
pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent
pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent
pada bagian lain dari kombinasi rinci data.
Definisi dari FDD:
Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X
pada relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan
bagian dari X
3. Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci
utama
4. Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi
menjadi kunci pada relasi lain
5. Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana
beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada
atribute tersebut
TEHNIK NORMALISASI
Pertemuan 6
LANJUTAN
BENTUK TIDAK NORMAL
UNNORMALIZED
FIRST NORMAL FORM
(INF)
SECOND NORMAL FORM
(2NF)
MENGHILANGKAN ELEMEN
DATA BERULANG
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN PARTIAL
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
LANGKAH - LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI:
THIRD NORMAL FORM
(3NF)
FOURTH NORMAL FORM
(4NF)
BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF)
FIFTH NORMAL FORM
(5NF)
Menghilangkan kunci kandidat yg bkn
merupakan determinan
Menghilangkan ketergantungan multi
value yg bkn merup. Ketergantungan
fungsional
Menghilangkan ketergantungan join
yg bkn merupakan kunci kandidat
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form):
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format
tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput.
no_siswa Nama PA kelas1 kelas2 kelas3
22890100
22890101
Rafi
Thoriq
Rachmat
Adi
1234
1234
1543
1775
1543
Contoh data :
Siswa yg punya nomor siswa, nama, dan PA mengikuti 3 mata
pelajaran/kelas. Disini ada perulangan kelas 3 kali ini bukan
bentuk 1 NF
Ket : PA = Penasehat Akademik
2. Bentuk Normal Ke Satu (1 NF/First Normal Form)
Suatu relasi 1NF jika dan hanya jika sifat dari setiap
relasi atributnya bersifat atomik.
Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Ciri-ciri 1 NF :
• Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic value”
• Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai
ganda
• Tiap field hanya satu pengertian
no_siswa Nama Pa kode_kelas
22890100
22890100
22890101
Rafi
Rafi
Thoriq
Rachmat
Rachmat
Adi
1234
1543
1234
22890101
22890101
Thoriq
Thoriq
Adi
Adi
1775
1543
3. Bentuk Normal Ke Dua (2 NF /Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data
telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute
bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yg
menjadi anggotanya.
Misal :
Dari contoh relasi Siswa pada I NF terlihat bahwa kunci
utama/primary key adalah nomor siswa. Nama siswa dan PA
bergantung fungsi pada no_siswa, tetapi kode_kelas
bukanlah fungsi dari siswa, maka file siswa dipecah menjadi
2 relasi
No-siswa Nama Pa
22890100
22890101
Rafi
Thoriq
Rachmat
Adi
Relasi Siswa
dan
No-siswa Kode_kelas
22890100
22890100
22890101
22890101
22890101
1234
1543
1234
1775
1543
Relasi ambil_kelas
4. Bentuk Normal Ke Tiga (3 NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah
dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan
primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata
lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung
hanya pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
Contoh pada bentuk normal kedua di atas termasuk juga
bentuk normal ke tiga karena seluruh atribute yang ada
disitu bergantung penuh pada kunci primernya
5. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk
normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam
bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus
bergantung fungsi pada atribute superkey
Pada contoh di bawah ini terdapat relasi seminar dengan
ketentuan sbb :
a. kunci primer adalah no_siswa+seminar.
b. Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar.
c. Setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2
instruktur seminar tsb.
d. Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu
seminar saja.
Pada contoh ini no_siswa dan seminar menunjuk seorang
instruktur :
no_siswa Seminar Instruktur
22890100
22890101
22890102
2281
2281
2291
Si doel
Pak tile
Mandra
Relasi seminar
22890101
22890109
2291
2291
Basuki
Basuki
Bentuk relasi seminar adalah bentuk normal ketiga, tetapi
tidak BCNF karena nomor seminar masih bergantung fungsi
pada instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya
pada satu seminar. Seminar bergantung fungsi pada satu
atribute bukan superkey seperti yg disyaratkan oleh BCNF.
Maka relasi seminar haruslah dipecah menjadi dua yaitu :
Instruktur Seminar
Si doel
Pak tile
Mandra
2281
2281
2291
no_siswa Instruktur
22890100
22890101
22890102
Si doel
Pak tile
Mandra
Relasi pengajar
Basuki
2291
22890101
22890109
Basuki
Basuki
6. Bentuk Normal Ke Empat (4 NF)
Relasi R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi
tersebut juga termasuk BCNF dan semua
ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan
fungsional
7. Bentuk Normal Ke Lima (5 NF)
Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4
NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan
join yang bukan merupakan kunci kandidat.
KASUS PENERAPAN NORMALISASI
PT. SANTA PURI FAKTUR PEMBELIAN BARANG
Jalan senopati 11
yogyakarta
Kode Suplier : G01 Tanggal : 05/09/2000
Nama Suplier : Gobel Nustra Nomor : 998
A01
A02
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
10.0
10.0
135,000
200,000
1,350,000
2,000,000
Kode Nama Barang Qty Harga Jumlah
Total Faktur 3,350,000
Jatuh tempo faktur : 09/09/2000
no
fac
kode
supp
nama
supp
kode
brg
nama barang tanggal jatuh
tempo
qty harga jumlah Total
779
998
S02
G01
Hitachi
Gobel N
R02
A01
A02
RICE COOKER
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
02/09/00
05/09/00
08/09/00
09/09/00
10
10
10
15000
135000
200000
150000
1350000
2000000
150000
3350000
1.Step 1 bentuk unnormalized
nofac kode
supp
nama
supp
Kode
brg
nama barang tanggal jatuh
tempo
qty harga jumlah Total
779
998
998
S02
G01
G01
Hitachi
Gobel N
Gobel N
R02
A01
A02
RICE COOKER
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
02/09/00
05/09/00
05/09/00
08/09/00
09/09/00
09/09/00
10
10
10
15000
135000
200000
150000
1350000
2000000
150000
3350000
3350000
2. Step 2 bentuk 1 NF
Kode Supplier *
Nama Supplier
No Nota *
Tanggal
Tempo
Kode barang *
Nama barang
3. Step 3 bentuk 2 NF
Qty
harga
Total
KodeSupplier **
KodeBarang **
Kode Supplier *
Nama Supplier
No Nota *
Tanggal
Kode barang *
Nama barang
Tabel Supplier
Tabel Nota
Tabel Barang
4. Step IV Bentuk 3 NF
Tempo
Total
kode Supplier **
Keterangan:
* Kunci primer dari tabel.
** Kunci tame/penghubung
dari tabel thp induknya
No Nota **
Kode Barang **
Qty
Harga
Tabel Transaksi Brg
Latihan
Buatlah bentuk Normalisasi dari dokumen berikut ini :
Kartu pengobatan masyarakat
No Pasien : 1234/PO/IV/99 Tanggal Pendaftaran : 1 Mei 1999
Data Pasien dari, NOPEN : 1000019999 Nama Pasien : Bachtiar Jose
Alamat Pasien, Jalan : Kebon Jeruk No. 27 Kelurahan : Palmerah
Kecamatan : Kemanggisan Wilayah : Jakarta Barat
Kode Pos :11530 Telepon : 5350999
NoRM Tgl
periksa
Kode
Dokter
Nama Dokter KodeSakit Diskripsi sakit Kode
obat
Nama obat Dosis
RM001 1/5/99 D01 Dr Zurmaini S11 Tropicana B01
B02
Sulfa
Anymiem
3dd1
4dd1
RM002 4/7/99 D01 Dr Zurmaini S12 Ulcer Triombis B01
B03
Sulfa
Supralin
3dd2
3dd1
RM003 4/4/99 D02 Dr Harjono S12 Ulcer Triombis B04 Adrenalin 4dd2
RM004 7/8/99 D04 Dr Mahendra S12 Ulcer Triombis B01
B02
B03
Sulfa
Anymiem
Supralin
3dd2
4dd2
3dd1
Penerima Pasien Buatlah bentuk un normal form, 1NF, 2NF dan 3NF
Ttd
( Udin )
BAHASA
Pertemuan 9
QUERY FORMAL
BAHASA QUERY FORMAL
ALJABAR RELATIONAL
Adalah kumpulan operasi terhadap relasi, dimana
setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi
untuk menghasilkan satu relasi yang baru
OPERATOR YANG DIGUNAKAN
A. OPERATOR HIMPUNAN
1. Union atau gabungan ( È )
Union dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A È B
a b
2. Intersection atau irisan ( Ç )
Intersection dari relasi A dan B dinyatakan sebagai A Ç B
a b
3. Difference
Difference dari relasi A dan B dinyatakan dengan A - B
a b
4. Cartesian product
Product cartesian dari relasi A dan B dinyatakan dengan A X B
contoh :
A = { 1,2,3}
B = { 5,7 }
A X B = { ( 1,5), (1,7), ( 2,5), (2,7), (3,5),(3,7) }
B. OPERATOR RELATIONAL
1. Restrict ( s ) adalah Pemilihan tupel atau record
2. Project ( p ) adalah pemilihan attribute atau field
3. Divide ( ¸ ) adalah membagi
4. Join ( q ) adalah menggabungkan
ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relationaldibagi menjadi 2 kelompok :
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasional
KD_MK NAMA_MK SKS NIP
207 LOGIKA & ALGO 4 199910486
310 STRUKTUR DATA 3 200109655
Tabel dibawah ini adalah contoh untuk mengerjakan
perintah – perintah Relation Algebra:
RELASI : MATA KULIAH
360 SISTEM BASIS DATA 3 200209817
545 IMK 2 200209818
547 APSI 4 200109601
305 PEMR. PASCAL 4 200703073
544 DISAIN GRAFIS 2 200010490
NIM NAMA_MHS ALAMAT J_KEL
1105090222 HAFIDZ DEPOK LAKI-LAKI
1105091002 RAFFA DEPOK LAKI-LAKI
1105095000 NAIA DEPOK PEREMPUAN
1104030885 ARIF P.LABU LAKI-LAKI
1206090501 LENI KMP. MELAYU PEREMPUAN
1206090582 WAHYUNI TANGERANG PEREMPUAN
1205097589 ARIS DEPOK LAKI-LAKI
RELASI : MAHASISWA
1106094586 YANI CILEDUG PEREMPUAN
110709 BAMBANG SALEMBA LAKI-LAKI
RELASI : REGISTRASI
KD_MK NIM
360 1105090222
545 1206090501
547 1105095000
NIP NAMA_DOS GAJI
199910486 BILLY 3500000
200109655 MARDIANA 4000000
200209817 INDRIYANI 4500000
200209818 SURYANI 4250000
200109601 DWINITA 3500000
200703073 MALAU 2750000
200010490 IRFIANI 3500000
RELASI : DOSEN
OPERATOR DASAR
a. Selection ( s ) Lower Case Omega
Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah
relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah
ditentukan
Contoh :
1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin
laki-laki, Ekspresi aljabar relational :
σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)
2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau
yang memilki sks 4
σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)
b. Projection ( p )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation, yaitu
membentuk relation baru dengan mengcopy atributeatribute
dan domain-domain dari relation tersebut
berdasarkan argumen-argumen pada operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
pnama_dos,gaji (DOSEN)
c. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel hasil
perkalian kartesian.
Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.
p nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( s smt=1 ÙDosen.nid =
Mengajar.nid Ùmengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar))
d. Union ( È )
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama yaitu domain
atribut ke-i masing-masing tabel harus sama
RUS={ X I X E R atau X E S}
Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen
p kota (mahasiswa) È pkota (Dosen)
e. Set diference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di relasi
lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }
Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi
bukan berjenis kelamin perempuan
Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok
pnama_mhs(salamat=“DEPOK” (MAHASISWA))
Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan
pnama_mhs(sj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
Tampilkan query I minus query II :
pnama_mhs(salamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
pnama_mhs(sj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
OPERATOR TAMBAHAN
1. SET INTERSECTION ( Ç )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan
syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama, domain
atribut ke-i kedua tabel tersebut sama.
2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian product
dengan operasi selection dengan suatu kriteria.
3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan
cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom
yang sama
4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2
relation
Contoh:
Sno Pno
Pno
B
S1 P1
S1 P2
S1 P3
S1 P4
S2 P1
S2 P2
P2
Sno
S1
S2
A
A/B
Analisa Perpustakaan Smart
• Diharapkan dosen untuk membuat
tambahan kasus terbaru dari
Perpustakaan Smart yang
diimplementasikan dengan solusi Query
bahasa Formal.
BAHASA
Pertemuan 10
QUERY KOMERSIAL
BAHASA QUERY KOMERSIAL
STRUKTUR QUERY LANGUAGE (SQL)
SQL dipublikasikan oleh E.F. CODD (1970) mengenai model
relational. Kemudian pada tahun 1974, D. Chamberlin dan R.F.
Boyce mengembangkan bahasa query untuk memanipulasi dan
mengekstraksi data dari basisdata relational.
Sasaran SQL
a. Menciptakan basis data dan struktur relasi
b. Melakukan menajemen data tingkat dasaar
c. Membentuk query sederhana dan kompleks
d. Melakukan tugas-tugas dengan seminimal mungkin memakai struktur
dan sintaks perintah relatif mudah dipelajari
e. Harus portabel
Jenis SQL :
1. Interactive SQL
2. Static SQL
3. Dynamic SQL
Subdivisi SQL
1. DDL (Data Definition Language)
Query-query ini digunakan untuk mendefinisikan struktur atau
skema basis data
2. DML (Data Manipulation Language)
Query-query ini digunakan untuk manajemen data dalam basis
data
3. DCL ( Data Control Language)
Query-query ini berhubungan dengan pengaturan hak akses dan
wewenang.
PENGELOMPOKAN STATEMEN SQL
1. Data Definition Language (DDL)
CREATE DATABASE DROP DATABASE
CREATE TABEL DROP TABEL
CREATE INDEX DROP INDEX
CREATE VIEW DROP VIEW
ALTER TABLE
2. Data Manipulation Language
INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
3. Data Access
GRANT , REVOKE
4. Data Integrity
RECOVER TABLE
5. Auxiliary
SELECT INTO OUTFILE,
LOAD, RENAME TABLE
KASUS DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
A. CREATE
1. Pembuatan Database
Nama Database adalah yang dapat mewakili suatu kejadian dapat berupa
nama organisasi atau perusahaan.
Sintaks : CREATE DATABASE nama_database
Contoh : Buat database dengan nama PT.ABC
CREATE DATABASE PT.ABC
2. Pembuatan Tabel
Sintaks : CREATE TABLE nama_table
( nama_kolom1 tipe_data_kolom1,
nama_kolom2,tipe_data_kolom2,….)
Contoh :
Buat struktur tabel dengan nama tabel MHS dengan data NIM char(8),
NAMA char(25), ALAMAT char(30)
CREATE TABLE MHS (NIM char(8) not null,
NAMA char(25) notnull, ALAMAT char(30) notnull)
3. Pembuatan Index
Sintaks : CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index
ON nama_table (nama_kolom) ;
Contoh :
Buat index data mahasiswa berdasarkan NIM dengan nama MHSIDX
Dimana NIM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIDX ON MHS(NIM)
4. Pembuatan View
Sintaks :
CREATE VIEW nama_view [ (nama_kolom1,….) ]
AS SELECT statement
[WITH CHECK OPTION] ;
Contoh :
Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECT * FROM MHS
B. DROP (MENGHAPUS)
1. Menghapus Database
Sintaks : DROP DATABASE nama_db ;
2. Menghapus Tabel
Sintaks : DROP TABLE nama_table ;
3. Menghapus Index
Sintaks : DROP INDEX nama_index ;
4. Menhapus View
Sintaks : DROP VIEW nama_view ;
Contoh :
DROP DATABASE Mahasiswa;
DROP TABLE MHS;
DROP INDEX MHSIDX;
DROP VIEW MHSVIEW;
C. ALTER TABLE (MERUBAH STRUKTUR TABEL)
Sintaks : ALTER TABLE nama_tabel
ADD nama_kolom jenis_kolom
[FIRST | AFTER nama_kolom]
CHANGE [COLUMN] oldnama newnama
MODIFY nama_kolom jenis kolom, …
DROP nama_kolom
RENAME newnama_tabel
Contoh :
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 char pada tabel MHS
ALTER TABLE MHS ADD JKEL char(1);
2. Ubah panjang kolom MTKULIAH menjadi 30 char
ALTER TABLE MKUL MODIFY COLUMN MTKULIAH char(30);
3. Hapus kolom JKEL dari data table MHS
ALTER TABLE MHS DROP JKEL;
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
1. INSERT
Sintaks : INSERT INTO Nama_tabel [(nama_kolom1,…)]
Contoh :
Masukan data matakuliah Berkas Akses dengan kode KK222 dan
besarnya 2
INSERT INTO MKUL VALUES(“KK222”,”Berkas Akses”, 2);
2. UPDATE
Sintaks : UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = value_1
WHERE kondisi ;
Contoh :
Ubah alamat menjadi “Depok” untuk mahasiswa yang memiliki NPM
“50096487”
UPDATE MHS
SET ALAMAT=”Depok”
WHERE NPM=”50096487”;
3. DELETE
Sintaks : DELETE FROM nama_table
WHERE kondisi
Contoh :
Hapus data nilai matakuliah “KK021” bagi mahasiswa yang
mempunyai NPM “ 10296832”
DELETE FROM NILAI
WHERE NPM=”10296832” AND KDMK=”KK021”
NIM NAMA_MHS ALAMAT_MHS
10296832
10296126
31296500
41296525
50096487
Nurhayati
Astuti
Budi
Prananigrum
Pipit
Jakarta
Jakarta
Depok
Bogor
Bekasi
Tabel Mahasiswa
Tabel dibawah ini untuk mengerjakan Select (tampilan)
dari SQL
NIM NO_MK MID FINAL
10296832
10296126
31296500
41296525
KK021
KD132
KK021
KU122
60
70
55
90
75
90
40
80
Tabel Nilai
21196353
10296001
21198002
Quraish
Fintri
Julizar
Bogor
Depok
Jakarta
Tabel MataKuliah
KD_MK NAMA_MK SK
S
KK021
KD132
KU122
Sistem Basis Data
Sistem Informasi Manajemen
Pancasila
2
3
2
21196353
50095487
KU122
KD132
75
80
75
0
4. SELECT
Sintaks : SELECT [DISTINCT | ALL] nama_kolom
FROM nama_tabel
[ WHERE condition ]
[ GROUP BY column_list ]
[HAVING condition ]
[ ORDER BY column_list [ASC | DESC]]
Contoh :
a. Tampilkan semua data mahasiswa
SELECT NIM,NAMA,ALAMAT FROM MAHASISWA;
Atau
SELECT * FROM MAHASISWA;
Maka hasilnya adalah :
NIM NAMA_MHS ALAMAT_MHS
10296832
10296126
31296500
41296525
Nurhayati
Astuti
Budi
Prananingrum
Jakarta
Jakarta
Depok
Bogor
b. Tampilkan Mata Kuliah yang SKSnya 2
Select NAMA_MK from matakuliah Where sks = 2
Maka Hasilnya :
NAMA_MK
Sistem Basis Data
Pancasila
c. Tampilkan semua data nilai dimana nilai MID lebih besar
sama dengan 60 atau nilai finalnya lebih besar 75.
maka penulisannya :
SELECT * FROM NILAI WHERE MID >= 60 OR FINAL > 75
Hasilnya :
NIM NO. MK MID FINAL
10296832
10296126
41296525
21196353
KK021
KD132
KU122
KU122
60
70
90
75
75
90
80
75
JOIN
1. JOIN atau INNER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian.
2. LEFT JOIN atau LEFT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kiri.
3. RIGHT JOIN atau RIGHT OUTER JOIN
Menggabungkan dua tabel dimana diantara dua tabel
datanya bersesuaian dan juga semua record pada tabel
sebelah kanan.
SELECT Nilai.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai INNER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM
Hasil :
NIM NAMA_MHS KD_MK MID
10296832
10296126
31296500
41296525
21196353
50095487
Nurhayati
Astuti
Budi
Prananigrum
Quraish
Pipit
KK021
KD132
KK021
KU122
KU122
KD132
60
70
55
90
75
80
SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Mahasiswa LEFT OUTER JOIN Nilai
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM
Hasil :
NIM NAMA_MHS KD_MK MID
10296832
10296126
31296500
41296525
21196353
50095487
10296001
21198002
Nurhayati
Astuti
Budi
Prananigrum
Quraish
Pipit
Fintri
Julizar
KK021
KD132
KK021
KU122
KU122
KD132
-
-
60
70
55
90
75
80
-
-
SELECT Mahasiswa.NIM, NAMA_MHS, KD_MK, MID
FROM Nilai RIGHT OUTER JOIN Mahasiswa
ON Nilai.NIM = Mahasiswa.NIM
Hasil :
NIM NAMA_MHS KD_MK MID
10296832
10296126
31296500
41296525
21196353
50095487
10296001
21198002
Nurhayati
Astuti
Budi
Prananigrum
Quraish
Pipit
Fintri
Julizar
KK021
KD132
KK021
KU122
KU122
KD132
-
-
60
70
55
90
75
80
-
-
DATA ACCESS
1. GRANT
Sintaks : GRANT hak_akses ON nama_db
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION] ;
GRANT hak_akses ON [nama_db.]nama_tabel
TO nama_pemakai
[IDENTIFIED BY] [PASSWORD] ‘Password’
[WITH GRANT OPTION];
Contoh :
Berikan hak akses kepada Adi untuk menampikan
nilai final test pada tabel Nilai.
GRANT SELECT (FINAL) ON NILAI TO ADI
2. REVOKE
Sintaks : REVOKE hak_akses ON nama_db
FROM nama_pemakai ;
REVOKE hak_akses ON nama_tabel
FROM nama_pemakai ;
Contoh :
Tarik kembali dari Adi hak akses untuk menampilkan nilai
final test
REVOKE SELECT (FINAL) ON NILAI FROM ADI
DATA INTEGRITY
RECOVER TABLE
Sintaks : RECOVER TABLE nama_tabel
Contoh :
Kembalikan keadaan data mahasiswa seperti pada saat sebelum
terjadi kerusakan
RECOVER TABLE MAHASISWA ;
AUXILIARY
1. SELECT … INTO OUTFILE ‘filename’
Sintaks ini digunakan untuk mengekspor data dari tabel
ke file lain.
Sintaks : SELECT … INTO
OUTFILE ‘Nama File’
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]
Contoh :
Ubah semua data mahasiswa ke bentuk ASCII dan
disimpan ke file teks di directory/home/adi dengan pemisah
antar kolom ‘|’
SELECT * FROM MAHASISWA
INTO OUTFILE “/home/adi/teks”
FIELDS TERMINATED BY “ ½”;
2. LOAD
Sintaks query ini digunakan untuk mengimpor data dari file lain
ke tabel.
Sintaks : LOAD DATA INFILE “ nama_path”
INTO TABLE nama_tabel [ nama_kolom] ;
[FIELDS | COLUMNS]
[TERMINATED BY 'string']
[[OPTIONALLY] ENCLOSED BY 'char']
[ESCAPED BY 'char'] ]
Contoh :
Memasukkan data-data dari file teks yang berada pada direktori
“/home/adi” ke dalam tabel MHS_2. Dimana pemisah antara kolom
dalam file teks adalah tab (\t) :
LOAD FROM “/home/adi/teks”
INTO MHS_2
FILELDS TERMINATED BY ‘\t’;
3. RENAME TABLE
Sintaks :
RENAME TABLE OldnamaTabel
TO NewNamaTabel
Contoh :
RENAME TABLE MAHASISWA
TO MHS
MENGGUNAKAN FUNGSI AGGREGATE :
1. COUNT digunakan untuk menghitung jumlah.
Menghitung jumlah record mahasiswa dari tabel MAHASISWA
SELECT COUNT(*) FROM MAHASISWA
2. SUM digunakan untuk menghitung total dari kolom yang mempunyai
tipe data numerik.
SELECT SUM(SKS) AS ‘TOTAL SKS’ FROM MATAKULIAH
3. AVG digunakan untuk menghitung rata-rata dari data-data
dalam sebuah kolom.
SELECT AVG(FINAL) AS ‘FINAL’ FROM Nilai
4. MIN digunakan untuk menghitung nilai minimal dalam
sebuah kolom.
SELECT MIN(FINAL) FROM Nilai
5. MAX diguankan untuk menghitung nilai maksismum dalam
sebuah kolom
SELECT MAX(MID) FROM Nilai
SUBQUERY
Adalah subselect yang dapat digunakan di klausa WHERE dan
HAVING dipernyataan select luar untuk menghasilkan tabel akhir.
Aturan-aturan untuk membuat subquery, yaitu :
1. Klausa Order By tidak boleh digunakan di subquery, Order By hanya
dapat digunakan di pernyataan Select luar.
2. Klausa subquery Select harus berisi satu nama kolom tunggal atau
ekspresi kecuali untuk subquery-subquery menggunakan kata kunci
EXIST
3. Secara default nama kolom di subquery mengacu ke nama tabel di
klausa FROm dari subquery tersebut.
4. Saat subquery adalah salah satu dua operan dilibatkan di
pembandingan, subquery harus muncul disisi kanan pembandingan
Penggunanaan ANY dan ALL
Jika subquery diawali kata kunci ALL, syarat hanya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi semua nilai yang dihasilkan
subquery itu.
Jika subquery diawali kata kunci ANY, syaratnya akan
bernilai TRUE jika dipenuhi sedikitnya satu nilai yang
dihasilkan subquery tersebut.
Penggunanaan EXIST DAN NOT EXIST
EXIST akan mengirim nilai TRUE jika dan hanya jika terdapat
sedikitnya satu baris di tabel hasil yang dikirim oleh
subquery dan EXIST mengirim nilai FALSE jika subquery
mengirim tabel kosong.
Untuk NOT EXIST kebalikan dari EXIST.
(Masing-masing dosen membuat contoh untuk subquery)
CONTOH SUBQUERY :
1. Coba ambil nilai mid dan final dari mahasiswa yang
bernama Astuti.
SELECT MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM=( SELECT
NIM FROM MAHASISWAWHERE NAMA_MHS=‘Astuti’)
2. Ambil nilai kode matakuliah, mid dan final dari mahasiswa
yang tinggal di jakarta.
SELECT KD_MK, MID, FINAL FROM NILAI WHERE NIM
IN(SELECT NIM FROM MAHASISWA WHERE
ALAMAT_MHS = ‘Jakarta’)
3. Ambil nama-nama mahasiswa yang mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE EXISTS
(SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)
4. Ambil nama-nama mahasiswa yang tidak mengikuti ujian.
SELECT NAMA FROM MAHASISWA WHERE NOT
EXISTS (SELECT NIM FROM NILAI WHERE NILAI.NIM=
MAHASISWA.NIM)
Aplikasi yang digunakan sebagai contoh adalah
phptriad-mysql front
Dari Address ketik : http://localhost/phpmyadmin
Tampilan password ketik root dan untuk password ketik
password
Latihan Soal
Sistem Basis Data
1. Dibawah ini terdapat perintah dalam DDL (Data
Definition Language), Kecuali….
a. Create d. Drop
b. Alter Table e. Create View
c. Insert
2. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel
yang telah terbentuk, adalah…
a. Drop Index Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Delete from table
c. Drop Table
Latihan Soal
Sistem Basis Data
2. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel yang telah
terbentuk, adalah…
a. Drop Index Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Delete from table
c. Drop Table
3. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel index yang telah
terbentuk, adalah ….
a. Drop Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Create Index on
c. Drop Index on TableName
Latihan Soal
Sistem Basis Data
3. Perintah dalam DDL untuk menghapus suatu tabel index yang telah
terbentuk, adalah ….
a. Drop Table d. Drop Table Index
b. Drop Index e. Create Index on
c. Drop Index on TableName
4. Perintah SQL yang digunakan untuk membuat suatu database
Perguruan Tinggi adalah
a. Create [Perguruan Tinggi]
b. Create Database [Perguruan Tinggi]
c. Create Tabel [Perguruan Tinggi]
d. Use Database [Perguruan Tinggi]
e. Create View PerguruanTinggi
Latihan Soal
Sistem Basis Data
4. Perintah SQL yang digunakan untuk membuat suatu database
Perguruan Tinggi adalah
a. Create [Perguruan Tinggi]
b. Create Database [Perguruan Tinggi]
c. Create Tabel [Perguruan Tinggi]
d. Use Database [Perguruan Tinggi]
e. Create View PerguruanTinggi
5. Yang merupakan clause Data Access pada struktur Query Language
adalah
a. Recover Table d. Insert
b. Revoke e. Update
c. Create View
Latihan Soal
Sistem Basis Data
5. Yang merupakan clause Data Access pada struktur Query Language
adalah
a. Recover Table d. Insert
b. Revoke e. Update
c. Create View
1. Dibawah ini terdapat perintah dalam DDL (Data Definition
Language), Kecuali….
a. Create d. Drop
b. Alter Table e. Create View
c. Insert
FRAGMENTASI
Pertemuan 11
DATA
FRAGMENTASI DATA
Merupakan sebuah proses pembagian atau pemetaan
database dimana database dipecah-pecah berdasarkan
kolom dan baris yang kemudian disimpan didalam site
atau unit komputer yang berbeda dalam suatu jaringan
data, sehingga memungkinkan untuk pengambilan
keputusan terhadap data yang telah terbagi.
Alasan-alasan diperlukannya fragmentasi, yaitu :
1. Penggunaan
2. Efisiensi
3. Paralleslisme
4. Keamanan
BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIDEFINISIKAN
KETIKA MENDEFINISIKAN FRAGMENT :
1. Kondisi lengkap (Completeness)
sebuah unit data yang masih dalam bagian dari relasi
utama, maka data harus berada dalam satu fragmen.
Ketika ada relasi, pembagian datanya harus menjadi satu
kesatuan dengan relasinya.
2. Rekontruksi (Reconstruction)
sebuah relasi asli dapat dibuat kembali atau digabungkan
kembali dari sebuah fragmen. Ketika telah dipecah-pecah,
data masih memungkinkan untuk digabungkan kembali
dengan tidak mengubah struktur data.
3. Disjointness
data didalam fragmen tidak boleh diikutkan dalam fragmen
lain agar tidak terjadi redundancy data, kecuali untuk
atribut primary key dalam fragmentasi vertikal
Kerugian fragmentasi yaitu :
1. Kinerja yang dapat turun karena data tersebar dan butuh
proses untuk penggabungan kembali
2. Integritas yang dapat terganggu dikarenakan kegagalan
pada salah satu site database server
TIGA JENIS FRAGMENTASI :
1. Fragmentasi horisontal
terdiri dari tuple dari fragment global yang kemudian
dipecah-pecah atau disekat menjadi beberapa sub-sets
2. Fragmentasi vertikal
Membagi atribut-atribut dari fragment global yang
tersedia menjadi beberapa grup.
3. Fragmentasi campuran
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi
campuran sbb :
a. Menggunakan fragmentasi horisontal pada
fragmentasi vertikal
b. Menggunakan fragmentasi vertical pada
fragmentasi horisontal
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade
123
124
Fathi
Farah
101
102
Sistem Basis Data
Peranc. Sistem
78
60
B
C
CONTOH KASUS JENIS-JENIS FRAGMENTASI
Ujian (NIM,Nama_Mhs,Kode_MK,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade)
125
126
127
128
129
Sarah
Salsabila
Azizah
Farhan
Faiz
101
101
103
103
102
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
Visual Basic
Visual Basic
Peranc. Sistem
40
90
70
40
80
D
A
B
D
A
Fragmentasi Horisontal terbagi menjadi 3 fragment yang
berbeda berdasarkan Mt_Kuliah
1. Relasi Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data”
s Mt_Kuliah=“Sistem Basis Data” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade
123
125
126
Fathi
Sarah
Salsabila
101
101
101
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
78
40
90
B
D
A
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade
124
129
Farah
Faiz
102
102
Peranc. Sistem
Peranc. Sistem
60
80
C
A
2. Relasi Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem”
s Mt_Kuliah=“Peranc. Sistem” (Ujian)
3. Relasi Mt_Kuliah=“Visual Basic”
s Mt_Kuliah=“Visual Basic” (Ujian)
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade
127
128
Azizah
Farhan
103
103
Visual Basic
Visual Basic
70
40
B
D
Fragment di atas memenuhi kondisi jika Nama_Mhs dan
Mt_Kuliah adalah hal-hal yang memenuhi syarat
Fragmentasi vertical:berdasarkan dekomposisi-nya dengan
menambahkan tupel id
NIM Nama_Mhs Kode_MK Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID
123
124
125
126
127
128
129
Fathi
Farah
Sarah
Salsabila
Azizah
Farhan
Faiz
101
102
101
101
103
103
102
Sistem Basis Data
Peranc. Sistem
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
Visual Basic
Visual Basic
Peranc. Sistem
78
60
40
90
70
40
80
B
C
D
A
B
D
A
1
2
3
4
5
6
7
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID
Relasi 1 = NIM, Nama_Mhs, Mt,Kuliah, Nil_Akhir, Grade,
Tuple_ID
p NIM,Nama_Mhs,Mt,Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (UJian)
123
124
125
126
127
128
129
Fathi
Farah
Sarah
Salsabila
Azizah
Farhan
Faiz
Sistem Basis Data
Peranc. Sistem
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
Visual Basic
Visual Basic
Peranc. Sistem
78
60
40
90
70
40
80
B
C
D
A
B
D
A
1
2
3
4
5
6
7
NIM Kode_MK Nil_Akhir Grade Tuple_ID
Relasi 2 = NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID
p NIM,Kode_MK,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID (Ujian)
123
124
125
126
127
128
129
101
102
101
101
103
103
102
78
60
40
90
70
40
80
B
C
D
A
B
D
A
1
2
3
4
5
6
7
Fragmentasi Campuran
Terdapat relasi berdasarkan Mata Kuliah yang sama
Relasi 1a.
p NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(s Mt_Kuliah=“Sistem
Basis Data” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID
123
125
Fathi
Sarah
Sistem Basis Data
Sistem Basis Data
78
40
B
D
1
3
126
Salsabila
Sistem Basis Data
90
A
4
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID
124
129
Farah
Faiz
Peranc. Sistem
Peranc. Sistem
60
80
C
A
2
7
Relasi 1b.
p NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(s Mt_Kuliah=“Peranc.
Sistem” (Ujian))
NIM Nama_Mhs Mt_Kuliah Nil_Akhir Grade Tuple_ID
127
128
Azizah
Farhan
Visual Basic
Visual Basic
70
40
B
D
5
6
Relasi 1c
p NIM,Nama_Mhs,Mt_Kuliah,Nil_Akhir,Grade,Tuple_ID(s Mt_Kuliah=“Visual
Basic” (Ujian))
Bagaimana bentuk database untuk data yang telah mengalami proses
fragmentasi?
Fragmentasi data merupakan langkah yang diambil untuk menyebarkan
data dalam database terdistribusi . Selanjutnya akan dibahas apa yang
dimaksud Database terdistribusi.
DATABASE TERDISTRIBUSI
Yaitu kumpulan data yang digunakan bersama yang saling
terhubung secara logik tetapi tersebar secara fisik pada suatu
jaringan komputer.
Karakteristik Database terdistribusi, yaitu :
1. Kumpulan data yang digunakan bersama secara logik tersebar
pada sejumlah komputer yang berbeda
2. Komputer yang dihubungkan menggunakan jaringan
komunikasi
3. Data pada masing-masing situs dapat menangani aplikasiaplikasi
lokal secara otonom
4. Data pada masing situs dibawah kendali satu DBMS
5. Masing-masing DBMS berpartisipasi dalam sedikitnya satu
aplikasi global
A
B
BENTUK-BENTUK TOPOLOGI DISTRIBUSI DATA :
a. Fully Connected network
D
C
E F
A
b. Partialy conneted network
B
D
F
E
C
B
C
A
C. Tree Strutured Network
D F G
E
A
B
d. Ring network
C D
E F
B
A
e. Star network
D E
C
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
DATABASE TERDISTRIBUSI
KEUNTUNGAN :
1. Secara alami mengikuti struktur organisasi
2. Adanya otonomi lokal
3. Sifatnya dapat dipakai secara bersama
4. Peningkatan ketersediaan
5. Peningkatan kehandalan
6. Peningkatan kinerja
7. Ekonomis
8. Pertumbuhan yang modular
KERUGIAN :
1. Harga software mahal (Biaya)
2. Kompleksitas
3. Kelemahan dalam keamanan
4. Sulitnya menjaga keutuhan data
5. Kurangnya standar
6. Kurangnya pengalaman
7. Perancangan basisdata lebih kompleks
Analisa kasus Perpustakaan Smart
• Pembuatan Salah satu Topologi Jaringan
Database Terdistribusi dari Perpustakaan Smart.
• Implementasikan Perpustakaan Smart
Fragmentasikan dengan 3 kondisi :
F.Horizontal,F.Vertikal & F.Campuran
Diharapkan Dosen untuk memberikan Analisa
kasus Perpustakaan Smart dan Solusi dari
permasalahannya.
PERANCANGAN DAN
Pertemuan Ke 12
IMPLEMENTASI BASIS DATA
MENGGUNAKAN MYSQL
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BASIS
DATA MENGGUNAKAN MYSQL
Perangkat Lunak Bantu untuk Perancangan Basis Data
Pada perangkat lunak bantu telah tersedia komponenkomponen
(notasi-notasi) perancangan basis data.
Salah satu perangkat lunak bantu untuk keperluan semacam
itu adalah DBDesigner yang dioptimalkan untuk MySQL
Database.
·Tampilan jendela DBDesigner.
Contoh penggunaan DBDesigner.
Menggunakan Komponen TABEL dan RELASI
Klik komponen Tabel pada toolbar seperti di gambar berikut.
Letakan komponen tsb.
pada page area sehingga
muncul
komponen Tabel
(Table_01) pada page
area, kemudian
klik kanan komponen tsb
sehingga muncul menu
dan pilihlah
Edit Object seperti
berikut.
Menu Edit Object akan menampilkan jendela Table Editor.
Pada Table Editor kita bisa menentukan properties dari tabel seperti nama
tabel, tipe data, primary key dsb.
Ubah dan simpanlah properties tabel (Table _01) menjadi tabel faktur
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK) seperti berikut.
Ulangi langkah-langkah menggunakan komponen Table
di atas (tabel faktur) untuk tabel barang dan langganan
(struktur tabel seperti pada pembahasan LRS tanpa ada FK).
Sehingga ada 3 komponen Table seperti gambar berikut

Langkah berikutnya membuat relasi 1-M antara langganan
dengan faktur dengan cara klik komponen 1-n Relation pada
toolbar seperti di gambar berikut.
Klik di tabel langganan kemudian klik di tabel faktur, sehingga
muncul komponen relasi yang menghubungkan kedua tabel tsb.
dan FK (NLgn) berada pada tabel faktur, seperti gambar berikut
Langkah berikutnya membuat relasi M-M antara faktur dengan
barang dengan cara klik komponen n-m Relation pada toolbar
seperti di gambar berikut
Klik di tabel faktur kemudian klik di tabel barang, sehingga
muncul komponen relasi yang disertai munculnya tabel baru
(faktur_has_barang) dan FK (Nfak & NBrg) berada pada tabel
tsb, seperti gambar berikut.
Edit properties tabel faktur_has_barang yaitu dengan
mengganti nama menjadi tabel transaksi dan menambahkan
field Qty dan HrgTran. Sehingga menjadi seperti gambar
berikut.
Untuk mengekspor hasil rancangan database ke dalam
database digunakan Database Synchronization. Database
yang digunakan pada contoh ini adalah MySQL.
Sebelum melakukan sinkronisasi, kita perlu membuat
koneksi ke database MySQL terlebih dahulu. Jika remote
connection dengan root diperbolehkan maka gunakan user
root. Jika tidak maka kita butuh membuat user baru terlebih
dahulu. Berikut ini adalah cara bagaimana membuat user
baru yaitu db_owner.
Lakukan login terlebih dahulu ke MySQL dengan
memasukkan password root.
Buat user baru bernama dbo dengan password ”owner”.
Ketikkan 3 perintah dibawah ini.
s
Buat Database baru yaitu dbpenjualan
Mengekspor Tabel Hasil Rancangan Ke Server Database
Mengekspor tabel ke server database bisa dilakukan dari menu
Database Database Sychronisastion seperti gambar berikut.
Lalu pilih MySQL sebagai database dan kemudian klik New
Database Connection
Masukkan Nilai
berikut:
Connection Name :
MySQL
Hostname : localhost
Database Name :
dbpenjualan
UserName : dbo
Password : owner
Lalu klik OK
Klik Connect untuk terkoneksi ke MySQL
Klik Execute untuk mengeksekusi sinkronisasi
Setelah tampil jendela seperti di atas, selanjutnya klik tombol
EXECUTE untuk mengekspor tabel ke server database MySQL
dan akan tampil progress report seperti berikut
Implementasi Basis Data Menggunakan
SQLYog (MySQL GUI)
SQLyog merupakan salah satu perangkat lunak yang berfungsi
untuk mengelola database MySQL dengan menggunakan
Graphical User interface (GUI).
Berikut ini beberapa fungsi yang bisa digunakan pada SQLYog:
Membuat koneksi ke server MySQL
Klik menu File > New Connection akan tampil jendela koneksi
berikut.
Klik tombol New dan akan tampil jendela New Connection,
isilah nama koneksi kemudian klik OK seperti gambar berikut.

Pastikan Host Address, User Name dan yang lainya diisi
dengan benar, kemudian klik Connect
Membuat database
Pilih menu DB > Create Database, kemudian tentukan nama
database (data_penjualan).
Membuat tabel
Klik pada database untuk mengaktifkannya.
Berikut ini untuk membuat tabel langganan (lgn),
pilih menu DB > Create Table, kemudian tentukan
field- fieldnya, kemudian klik Create Table dan tentukan
nama tabel.

Klik OK untuk menyimpan tabel. Klik OK.
Klik Yes untuk membuat/menambah tabel.
Tambahkan beberapa tabel-tabel yang lain sbb
Tabel FAKTUR: Tabel TRANS:
Tabel BARANG Melihat tabel yang telah terbentuk
Melihat struktur tabel Mengubah struktur table
Klik pada tabel yang akan diubah
Pilih menu Table > Alter Table, kemudian ubahlah.
Jika telah selesai klik Alter
Manipulasi data pada tabel
Untuk menambah, mungubah, menghapus dan melihat
data pada tabel bisa dilakukan langsung pada tab Table
Data seperti halnya pada MS-Access.
Mengeksekusi perintah SQL
Perintah-perintah SQL bisa dieksekusi dengan cara
menuliskannya terlebih dahulu pada tab Query,
kemudian menjalankanya dengan menekan toolbar
.
Latihan
1. Sebuah perusahaan yang melayani pemesanan
barang/produk umum memerlukan sebuah program aplikasi
yang berfungsi untuk menyimpan data produk beserta
suppliernya dan juga berfungsi untuk mencatat transaksi
pemesananan produk dari customer. Setiap produk yang
dipesan akan dikirim ke customer yang memesannya.
Rancanglah database untuk program aplikasi tersebut
dengan menggunakan DBDesigner dan ekspor hasilnya ke
server MySQL, untuk memenuhi keinginan
perusahaantersebut.
2. Seorang kolektor mobil ingin mendata seluruh mobil miliknya
dan memerlukan program aplikasi yang bisa berfungsi
untuk menyimpan data koleksi mobilnya. Rancanglah
database untuk program aplikasi tersebut dengan
menggunakan Bdesigner dan ekspor hasilnya ke server
MySQL, sehingga program yang dikembangkan bisa
memenuhi keinginan kolektor tersebut.
LINGKUNGAN
Pertemuan 13
DATABASE
LINGKUNGAN DATABASE
CONCURRENCY (KONKURENSI)
Ada 3 masalah yang disebabkan oleh Concurrency :
1. Masalah kehilangan modifikasi (Lost Update
Problem)
Masalah ini timbul jika dua transaksi mengakses item
database yang sama yang mengakibatkan nilai dari
database tersebut menjadi tidak benar.
Transaksi A Waktu Transaksi B
=
Baca R
=
=
t1
t2
=
=
=
Baca R
=
Modifikasi R
=
=
=
t3
T4
=
=
=
Modifikasi R
=
Contoh Lost Update problem
Waktu Transaksi Ika Transaksi Susi Saldo
T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 ………. Read Saldo 1.000.000
T3 Saldo:=Saldo-50.000 …….. 1.000.000
Data transaksi pada rekening bersama (Ika dan Susi)
T4 Write Saldo …….. 950.000
T5 ………. Saldo:= saldo+100.000 1.000.000
T6 ……… Write Saldo 1.100.000
Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan transaksi Susi
membaca nilai saldo sebelum transaksi Ika mengubah
nilai tersebut dalam database, sehingga nilai yang sudah
di update yang dihasilkancdari transaksi Ika menjadi
hilang.
2. Masalah Modifikasi Sementara (uncommited Update
Problem)
Masalah ini timbul jika transaksi membaca suatu record
yang sudah dimodifikasi oleh transaksi lain tetapi belum
terselesaikan (uncommited), terdapat kemungkinan
kalau transaksi tersebut dibatalkan (rollback).
t1
Transaksi A Waktu Transaksi B
-
Baca R
-
Modifkasi R
t2
t3
-
-
-
Modifikasi R
-
-
-
-
Rollback
-
Contoh uncommited Update Problem
Waktu Transaksi Simpanan Transaksi Bunga Saldo
T1 Read Saldo ……… 1.000.000
T2 Saldo:=saldo+1.000.0000 ……… 1.000.000
T3 Write Saldo …….. 2.000.000
T4 ………. Read Saldo 2.000.000
T5 ………. Saldo:= saldo*0.15 2.000.000
T6 ……… Write Saldo 2.300.000
T7 ……… RollBack 2.300.000
Nilai saldo menjadi tidak benar disebabkan terjadi
RollBack pada T7 yang membatalkan transaksi
sebelumnya (T6), sehingga saldo seharusnya tetap
2.000.000
3. Masalah Analisa yang tidak konsisten (Problem of
inconsistency Analysis)
Masalah ini timbul jika sebuah transaksi membaca
suatu nilai tetapi transaksi yang kedua
mengupdate beberapa nilai tersebut selama
eksekusi transaksi pertama
Contoh Problem of inconsistency Analysis
Transaksi A menjumlahkan nilai 1, nilai 2 dan nilai 3
Transaksi B nilai 1 + 10, nilai 3 –10
LOCKING adalah salah satu mekanisme pengontrol
concurrency
KONSEP DASAR :
Ketika sebuah transaksi memerlukan jaminan kalau
record yang diinginkan tidak akan berubah secara
mendadak, maka diperlukan kunci untuk record
tersebut
FUNGSI
Locking berfungsi untuk menjaga record tersebut agar tidak
dimodifikasi oleh transaksi lain.
Jenis- Jenis Lock :
1. Share (S)
Kunci ini memungkinkan pengguna dan para pengguna
konkuren yang lain dapat membaca record tetapi tidak
mengubahnya.
2. Exclusive (X)
Kunci ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan
mengubah record. Sedangkan pengguna konkuren lain
tidak diperbolehkan membaca ataupun mengubah record
tersebut.
•KASUS CARA KERJA LOCKING



TIMESTAMPING
Adalah salah satu alternatif mekanisme kontrol
konkurensi yang dapat menghilangkan masalah dead
lock
Dua masalah yang timbul pada Timestamping :
1. Suatu transaksi memerintahkan untuk membaca
sebuah item yang sudah di update oleh transaksi yang
belakangan.
2. Suatu transaksi memerintahkan untuk menulis sebuah
item yan nilainya sudah dibaca atau ditulis oleh
transaksi yang belakangan
LINGKUNGAN DATABASE
Pertemuan 14
LANJUTAN
CRASS DAN RECOVERY
PENGERTIAN :
Crass adalah suatu failure atau kegagalam dari suatu
sistem
PENYEBAB DARI KEGAGALAN ADALAH :
1. Disk Crash yaitu informasi yang ada di disk akan hilang
2. Power failure yaitu informasi yang disimpan pada
memori utama dan register akan hilang
3. Software Error yaitu output yang dihasilkan tidak betul
dan sistem databasenya sendiri akan memasuki suatu
kondisi tidak konsisten
KLASIFIKASI FAILURE
Berdasarkan Jenis storage
1. Volatile storage, biasanya informasi yang terdapat
pada volatile akan hilang, jika terjadi kerusakan sistem
(system crash) contoh: RAM
2. Non Volatile Storage, biasanya informasi yang
terdapat pada non volatile strorage tidak akan hilang
jika terjadi kerusakan sistem contoh: ROM
3. Stable Storage, informasi yang terdapat dalam stable
storage tidak pernah hilang. contoh: Harddisk RAID
Jenis kegagalan :
1. Logical Error, program tidak dapat lagi dilaksanakan
disebabkan oleh kesalahan input, data tidak
ditemukan, over flow
2. System Error, sistem berada pada keadaan yang
tidak diinginkan, seperti terjadi deadlock, sebagai
akibat program tidak dapat dilanjutkan namun setelah
beberapa selang waktu program dapat dijalankan
kembali.
3. System Crash,kegagalan fungsi perangkat keras,
menyebabkan hilangnya data pada volatile storage,
tetapi data pada non volatile storage masih tetap ada.
Disk Failure, hilangnya data dari sebuah blok disk
disebabkan oleh kerusakan head atau kesalahan pada
waktu pengoperasian transfer data
SECURITY dan INTEGRITY
SECURITY adalah suatu proteksi data terhadap
perusakan data dan pemakaian oleh pemakai yang
tidak mempunyai ijin.
BEBERAPA MASALAH SECURITY SECARA
UMUM :
1. Di dalam suatu perusahaan siapa yang diijinkan untuk
mengakses suatu sistem
2. Bila sistem tersebut menggunakan password,
bagaimana kerahasian dari password tersebut dan
berapa lama password tersebut harus diganti
3. Di dalam pengontrolan hardware, apakah ada proteksi
untuk penyimpanan data (data storage)
DUA KATAGORI PENYALAHGUNAAN DATABASE :
1. Katagori yang tidak disengaja
Contoh: Anomali yang disebabkan oleh
pendistribusian data pada beberapa komputer
2. Katagori yang disengaja
Contoh: Insert, Delete & Update oleh pihak yang tidak
berwenang
BEBERAPA TINGKATAN MASALAH SECURITY :
1. Phisical, berkaitan dengan pengamanan lokasi fisik
database
2. Man, berkaitan dengan wewenang user
3. Sistem operasi, berkaitan dengan kemanan sistem
operasi yang digunakan dalam jaringan
4. Sistem database, sistem dapat mengatur hak akses
user
PEMBERIAN WEWENANG DAN VIEW
KONSEP VIEW adalah cara yang diberikan pada seorang
pemakai untuk mendapatkan model database yang sesuai
dengan kebutuhan perorangan
Database relational membuat pengamanan pada level :
Relasi, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses langsung suatu relasi
View, seorang pemakai diperbolehkan atau tidak
mengakses data yang terdapat pada view
Read Authorization, data dapat dibaca tapi tidak boleh
dimodifikasi
Insert Authorozation, pemakai boleh menambah data baru,
tetapi tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada
Update Authorization, pemakai boleh memodifikasi
tetapi tidak dapat menghapus data
Delete Authorization, pemakai boleh menghapus data
Index Authorization, pemakai boleh membuat atau
menghapus index
Resource Authorization, mengizinkan pembuatan
relasi – relasi baru
Alternation Authorization, mengizinkan penambahan
atau penghapusan atribute dalam satu relasi
Drop Authorization, pemakai boleh menghapus relasi
yang ada
INTEGRITY
Berarti memeriksa keakuratan dan validasi data
BEBERAPA JENIS INTEGRITY :
1. Integrity Konstains, memberikan suatu sarana yang
memungkinkan pengubahan database oleh pemakai
berwenang sehingga tidak akan menyebabkan data
inkonsistensi
2. Integrity Rule (pada basisdata relational), terbagi menjadi:
- Integrity Entity, contoh: tidak ada satu komponen kunci
primer yang bernilai kosong (null)
- Integrity Referensi, suatu domain dapat dipakai sebagai
kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain
yang bersangkutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar