Sabtu, 06 Februari 2016

Cari Apaan Sih?

Pertemuan 1
MENGENAL DIRI SENDIRI
Mengenal diri sendiri adalah awal mengenal
Socrates (469-399 bC)
kebenaran. Socrates mengistilahkannya
dengan GNOOTI SEAUTON, (know yourself).
Orang perlu mengenal siapa dirinya yang
sebenarnya, sehingga ia mengenal
kebenaran.
Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau
“frame” yang membuat orang mampu
berkomunikasi dengan orang lain secara
otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
Orang yang telah mengenal dirinya akan
mudah mengenal orang lain. Karena mampu
memahami orang lain, maka mampu
menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya
(style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi
orang yang cerdas secara personal (PQ).
Mengenal diri berarti:
Memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan
temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang
dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas
tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan
kelemahannya
Manfaat dan tujuan mengenal diri:
• Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya,
dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya,
serta (diharapkan mengetahui peran apa yang
harus dia mainkan untuk mewujudkannya.
• Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya,
tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan
dikembangkannya.
• Tidak memahami posisi diri akan membuatnya
sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya,
sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.
Cara Mengenal Diri:
1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik,
saran orang lain, dan mau menerima apa adanya
demi perkembangan dirinya; tidak defensif.
2. Melalui penelusuran bakat dan kepribadian
3. Melalui pengalaman sehari-hari
4. Melalui kebersamaan dengan orang lain
5. Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi
merumuskan potret diri sendiri.
Mengenali Kondisi Fisik
Kekuatan Kelemahan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
Orang Cacat Fisik Bisa Sukses
• Beberapa contoh:
• Stephen Hawking
• Tony Christiansen
• Nick Vujicic
• Forest Gump (lihat cuplikan videonya)
• Tony Melendes (lihat cuplikan videonya)
Forest Gump Orang Cacat yg Sukses
Kesimpulan
• Pengenalan akan fisik menyadarkan diri
untuk menerima diri apa adanya
• Dengan penerimaan diri orang bisa
sukses karena ia mau mengembangkan
diri berangkat dari yang ada padanya,
tidak menyalahkan keadaan fisiknya.
• Menjadi percaya diri, mampu berusaha,
menjadi berkah bagi sesama.
Memahami Temperamen
• Ada 4 (empat) jenis temperamen:
1. Sanguinis
2. Koleris
3. Melankolis
4. Phlegmatis
Latihan
• Latihan introspeksi diri dengan
menggunakan kuesioner guna mengenali
temperamen dan sifat-sifat diri sendiri
(lampiran)
Kesimpulan
• Dalam kenyataan orang tidak hanya
memiliki satu temperamen, sering ada
perpaduan: sankol, sanmel, san phleg,
kolsan, kolmel, kolphleg, melsan,
melphleg, phlegsan, phlegkol, dan
phlegmel.
• Mungkin juga perpaduan lebih dari itu
• (Bisa dilanjut dengan latihan mengenal
tipe kepribadian ala MBTI)
Kepribadian/Watak/Temperamen
1. Kepribadian
Adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri
dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah
laku dan pikirannya secara karakteristik dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan (G. Allport)
2. Watak
Adalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara
bereaksi jiwa terhadap perangsang. (G. Ewald)
Secara teoritis, watak dibedakan (G. Ewald)
a. Watak yang dibawa sejak lahir
b. Watak yang diperoleh
3. Temperamen
Adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu,
termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi,
kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan
suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan
intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor
konstitusional dan karenanya terutama berasal dari
keturunan (Allport)
Temperamen
Adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan
konsitusi jasmani (G. Ewald)
Jenis-jenis temperamen:
1.Sanguinis
2.Koleris
3.Melankolis
4.Phlegmatis
Mengenal Bakat
A. Pengertian Bakat
1. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang
sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau
tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar
diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan
kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan
atau tidak mengembangkannya.
2. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang
memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan
dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.
Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia
yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari
personality itu.
3. Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang
sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat lebih
sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan.
Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita,
walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat
mewujudkannya ketika kita menggali dan
mengembangkannya.
4. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang
membuatnya mampu (atau tidak mampu) melakukan
suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan
sukses (atau tidak pernah sukses)
B. Kecerdasan Sebagai Bakat
Jenis kecerdasan:
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan spasial
4. Kecerdasan musikal
5. Kecerdasan kinestetik-jasmani
6. Kecerdasan antarpribadi
7. Kecerdasan intrapribadi
C. Hal-hal yang mempengaruhi bakat
1. Unsur genetik
2. Latihan
3. Struktur tubuh
D. Pola hubungan Bakat & Kreativitas
1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif
2. Anak yang berbakat & kreatif
3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat
4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat
E. Mengembangkan Bakat
1.Perlu mengetahui bakat
a. Untuk mengetahui potensi diri
b. Untuk merencakan masa depan
c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan
2. Cara mengembangkan bakat
a. Perlu keberanian
b. Perlu didukung latihan
c. Perlu didukung lingkungan
d. Perlu memahami hambatan-hambatan
pengembangan bakat & cara mengatasinya
Latihan mengenali Bakat
• Menggunakan form bakat
Mengenali Adversity
• Adversity merupakan keteguhan,
semangat, ketekunan, kemampuan
seseorang dalam mencapai tujuan
• Ada 3 tipe: Quitter, Camper, dan Climber
• Mengevaluasi diri dengan menggunakan
Adversity Response Profile (ARP) yang
ada dalam lampiran.
Mengenali Sipiritualitas
• Aspek spiritualitas berhubungan dengan
kehidupan manusia sebagai makhluk
beriman.
• Demi lebih memahami konsekuensi hidup
keagamaannya dalam kehidupan nyata.
• Introspeksi atas kualitas spiritual dengan
form penghayatan hidup keagamaan
(dalam lampiran)
Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan
diri sendiri:
1. Introspeksi diri
2. Mengendalikan diri
3. Membangun kepercayaan diri
4. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokohtokoh
teladan
5. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri
TUGAS
Buatlah Paper berkelompok berdasarkan observasi untuk
di presentasikan pada pertemuan 9, 10, 11,12, 13, 14 dan
15 dengan tema:
1. Mengenal, menerima dan mengembangkan diri sendiri
2. Sikap & perilaku sosial
3. Lingkungan & interaksi sosial
Pertemuan 2
DESKRIPSI DIRI













Temperamen Anda ?


16 Tipe Kepribadian yang dimiliki manusia secara umum
(mengikuti teori MBTI)
A. Preferensi dominan: pengindera yang cenderung
introver.
Preferensi pembantu: berpikir
Preferensi inferior: intuitif
Preferensi ketiga: perasa
B. Preferensi dominan: pengindera yang cenderung introver.
Preferensi pembantu: berpikir
Preferensi inferior: intuitif
Preferensi ketiga: perasa
C.Preferensi dominan: Intuisi yang cenderung introver.
Preferensi pembantu: perasa
Preferensi inferior: pengindera
Prefernsi ketiga: berpikir
D. Preferensi dominan: Intuisi yang cenderung introver.
referensi pembantu: berpikir
Preferensi inferior: pengindera
Prefernsi ketiga: perasa
E. Preferensi dominan: BERPIKIR yang cenderung introver.
Preferensi pembantu: INTUISI
Preferensi inferior: PERASA
Prefernsi ketiga: PENGINDERA
F. Preferensi dominan: PENGINDERA yang cenderung
ekstrover.
Preferensi pembantu: BERPIKIR
Preferensi inferior: INTUITIF
Prefernsi ketiga: PERASA
G. Preferensi dominan: PENGINDERA yang cenderung
ekstrover.
Preferensi pembantu: PERASA
Preferensi inferior: INTUITIF
Prefernsi ketiga: BERPIKIR
H. Preferensi dominan: INTUISI yang cenderung ekstrover.
Preferensi pembantu: PERASA
Preferensi inferior: PENGINDERA
Prefernsi ketiga: BERPIKIR
I. Preferensi dominan: INTUISI yang cenderung ekstrover.
Preferensi pembantu: BERPIKIR
Preferensi inferior: PENGINDERA
Prefernsi ketiga: PERASA
J. Preferensi dominan: BERPIKIR yang cenderung ekstrover.
Preferensi pembantu: PENGINDERA
Preferensi inferior: PERASA
Prefernsi ketiga: INTUITIF
K. Preferensi dominan: PERASA yang cenderung ekstrover.
Preferensi pembantu: PENGINDERA
Preferensi inferior: BERPIKIR
Prefernsi ketiga: INTUITIF
L.Preferensi dominan: PERASA yang cenderung ekstrover.
Preferensi pembantu: INTUISI
Preferensi inferior: BERPIKIR
Prefernsi ketiga: PENGINDERA
M.Preferensi dominan: BERPIKIR yang cenderung
ekstrover.
Preferensi pembantu: INTUISI
Preferensi inferior: PERASA
Prefernsi ketiga: PENGINDERA
Pertemuan 3
MENGEMBANGKAN DIRI
Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri
Arti mengembangkan diri adalah:
Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang
dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk
membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud
secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada
taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini
merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai
manusia, yang diberi akal budi
Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri
ini adalah:
Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang
dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar
seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia
sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan
dirinya, dunia, sesama dan Tuhan.
Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan
menggunakan daya dukung yang tersedia baginya.
Cara Mengembangkan Diri
1. Mengenal dan menerima diri
2. Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri
3. Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka
4. Belajar dari kesalahan
Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk
konkrit pengembangan diri sendiri adalah:
1. Mental yang sehat
2. Integritas diri
3. Mandiri, kreatif, dan inovatif
4. Motivasi diri
Kekuatan dan Ketahanan Mental
Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku
Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi
Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000.
1. Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses
2. Quitters, Campers, dan Climbers
3. Adversity Response Profile (ARP)
David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas
adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan
kandungan ciri:
a) inovatif
b) berguna
c) dapat dimengerti
Aplikasi Integritas Diri:
Rencana Peningkatan Integritas Diri
Selama Satu Minggu
Nama : …………………
Dimensi Diri K e g i a t a n
Jenis Kegiatan Kenyataan
Sekarang
Rencana
Peningkatan
Hari & Jam
Pelaksanaan
Check Ket
Fisik
Intelektual
Emosional
Spiritual
Sosial
Mengembangkan Diri
• Dengan mengusung 7 kebiasaan yang
efektif (Seven Habits) – lihat bahan
pendukung pertemuan ke-3.
SELF ASSESSMENT
MATA KULIAH CHARACTER BUILDING
FOTO
NAMA :
NIM :
NO. URUT ABSEN :
KELAS :
NO KOMPONEN NILAI KETERANGAN
1 Disiplin/ Absen / Ketepatan Waktu hadir di kelas,
mengumpulkan tugas mandiri, merespond
tugas/diskusi di forum
2 Sopan Santun (dalam bertutur kata, menghargai
orang lain, memerhatikan orang lain, dll)
3 Tata Tertib (dalam pakaian, sikap di kelas, keluarmasuk
kelas, dll)
4 Motivasi Belajar Character Building (ada antusiasme
atau sekadar kuliah, menciptakan kegiatan sendiri di
luar mata kuliah Character Building, atau tidak
fokus)
5 Keaktifan di Kelas (Memerha-tikan, bertanya,
merespons, atau sekadar hadir, dll.)
6 Tugas Kelompok (keterlibatan dalam persiapan, saat
presen-tasi materinya, dan diskusinya)
7 Tugas Mandiri (mengerjakan tepat waktu, dsb.)
8 Keaktifan Keagamaan
(Keterlibatan Anda dalam aktivitas keagamaan
Anda)
9 Transformasi Diri
(Adanya perubahan sikap menjadi lebih baik, atau
stagnan/mandeg, dsb.)
JUMLAH
Puaskah Anda dengan perkembangan diri Anda?
TANDA TANGAN
(……………………….)
KESAN & PESAN:
Pertemuan 4
MOTIVASI, SIKAP &
PERILAKU SOSIAL
Pengertian Motivasi
Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan
sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku
seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan
memenuhi kebutuhannya.
Hirarki kebutuhan Maslow:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan rasa memiliki
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Basic Needs
• Bisa dipakai bahan dari supporting
materials utk pertemuan ke-4.
Cara Memotivasi Diri
1. Memotivasi diri melalui rasa percaya diri:
a. Hindari mencari-cari alasan
b. Gunakan daya imajinasi
c. Jangan takut gagal
d. Perhatikan penampilan
2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran
3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan
mengenai sukses yang pernah diraih
1
2
O
R
A
DIRI SENDIRI
Tahu Tidak Tahu
Joe Luft dan Harry Ingham mengungkapkan tentang
“Jendela Johari”
Daerah
Terbuka
4
Daerah
Tak Sadar
Daerah
Buta
3
Daerah
Tersembunyi
N
G
L
A
I
N
Tahu
Tidak
Tahu
Daerah-daerah dalam diri kita
Target dan Rencana Pencapaiannya
Jangka Waktu Target Rencana Pencapaian
10 tahun
8 tahun
6 tahun
4 tahun
2 tahun
1 tahun
MOHON DOSEN MEMBERIKAN CONTOH PENGISIANNYA
Pertemuan 5
LINGKUNGAN SOSIAL
1. Keluarga
a. Dasar pembentukan keluarga
b. Bentuk-bentuk perkawinan
a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri
b) Dilihat dari segi asal suami-istri:
1) Perkawinan eksogami
2) Perkawinan endogami
3) Perkawinan homogami
4) Perkawinan heterogami
c) Bentuk-bentuk lain:
1) Garis keturunan
2)Tempat tinggal
2. Kelompok dekat (in group)
Unsur-unsur kebudayaan
Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan:
a. Peralatan & perlengkapan hidup manusia
b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi
c. Sistem kemasyarakatan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Religi
Budaya Nilai
• Terkait dengan lingkungan sosial perlu
dikenalkan kepada mahasiswa budaya
nilai terkait dengan kondisi sosial yang
cenderung kurang menjunjung tinggi
budaya nilai dengan merebaknya
kekerasan di tengah masyarakat bahkan
keluarga.
• Ditampilkan 12 nilai kehidupan (living
values)
Bahan Refleksi Pribadi
1. Budaya apa saja yang lebih banyak mempengaruhi
hidup Anda sekarang ini? Sebutkan apa persisnya hal
itu, dan mengapa hal itu yang banyak berpengaruh
pada Anda.
2. Kebiasaan-kebiasaan pribadi apa yang ingin Anda
budayakan dalam hidup Anda (yang bisa saja
mempengaruhi orang lain, umpamanya keluarga
Anda), dan kebiasaan-kebiasaan pribadi apa yang
ingin Anda ubah atau tinggalkan, karena tidak
membantu bagi perbaikan relasi Anda dengan
sesama?
Pertemuan 6
INTERAKSI SOSIAL
Komunikasi Sosial
Komunikasi dari kata Latin, communicatio, artinya hal
memberitahukan, pemberitahuan, hal memberi bagian
dalam, pertukaran
Sosial berasal dari kata Latin, socius, yang artinya teman
atau kawan
Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai
suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang
dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal
dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan,
dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah
pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak
A. Pengertian Nilai
Secara eksplisit, nilai dapat dimengerti sebagai konsepsi
yang dihayati seseorang/kelompok mengenai apa yang
penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau
kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar.
B. Pengertian Norma
1. Norma pada umumnya: alat ukur yang terbuat dari
berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan
bentuk
2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian
Jenis-jenis norma perilaku:
a. Norma khusus
b. Norma umum : 1) Norma sopan santun
2) Norma hukum
3) Norma moral
Kaitan Nilai dan Norma
1. Norma sebagai penampakan nilai
2. Norma sebagai pelindung nilai
3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau
mengaburkan nilai
Konflik sosial: pertentangan, percekcokan, perselisihan
atau ketidaksamaan pendapat antara kelompokkelompok
dalam masyarakat.
Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan
kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang
timbul dalam hubungan antar pribadi
Konflik antarkelompok masyarakat terjadi atas:
1. Konflik antarkelompok umat beragama
2. Konflik antarsuku
Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999)
dan Hardjana, (2001)
a. Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara
memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan.
b. Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang
harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuantujuan
pribadi maupun lawannya.
c. Gaya Rubah: senang mencari kompromi.
d. Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik
tempurung badannya untuk menghindari konflik.
e. Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus
dihindari demi kerukunan.
Pedoman memilih cara pengelolaan konflik:
a. Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting,
pakailah Gaya Ikan Hiu
b. Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat
penting, pergunakanlah Gaya Burung Hantu.
c. Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan
hubungan baik juga sedang-sedang saja kepentingannya,
manfaatkanlah Gaya Rubah.
d. Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak
penting, pilihlah Gaya Kura-kura.
e. Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting,
laksanakanlah Gaya Kancil.
TUGAS
Buatlah Paper berkelompok berdasarkan observasi untuk
di presentasikan pada pertemuan 9, 10, 11,12, 13, 14 dan
15 dengan tema sebagai berikut:
1. Mengenal, menerima dan mengembangkan diri sendiri
2. Sikap & perilaku sosial
3. Lingkungan & interaksi sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar