tugas
topik
I. Struktur Program
A. Struktur Berurutan (Sequence
Structure)
Adalah suatu struktur program yang
paling sederhana.
dimana setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas kebawah.
B. Struktur Seleksi (Selection
Structure)
Adalah struktur program yang melakukan pengujian untuk mengambil
keputusan apakah suatu blok program akan diproses atau tidak
Ada beberapa macam struktur instruksi IF atau Struktur Seleksi yaitu:
1. Statement IF
berguna untuk memilih satu dari dua kemungkinan yang ada. Terjadi apabila dihadapkan pada suatu Kondisi dengan dua pilihan
BENAR/SALAH.
Format : if (<kondisi>) <blok pernyataan>
Contoh : if (hari==1)
printf (“Senin”);
2. Instruksi Switch
Case
Untuk masalah tertentu instruksi Switch Case
lebih
memberi kejelasan dibandingkan dengan instruksi IF.
if (kondisi)
perintah1; else
perintah 2;
end-if
3. Statement Nested
IF
Pernyataan IF yang berada dalam pernyataan IF yang lain.
Bentuk umum :
if (kondisi 1)
if (kondisi 2)
perintah 2;
else
perintah 3;
end-if
else
if (kondisi 3)
perintah 4;
else
perintah 5;
end-if
end-if
shibura
C. Struktur Perulangan (Looping
Structure)
Pada struktur ini terdapat bagian
program yang
dikerjakan secara berulang ulang selama
sarat perulangan terpenuhi. Dan struktur perulangan terdiri dari:
1. Statement While
2. Statement Do.....While
3. Statement FOR
1.Statement While
Perulangan akan terus dilaksanakan selama syarat tersebut terpenuhi
2. Statement Do.....While
Perulangan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan
pengujian perulangan dilakukan belakangan.
Paling tidak 1 proses sudah dilakukan.
3. Statement While
Perulangan for di dalam
perulangan
for lainnya
[P]ongky
II. Compiller Dan Interpreter
1. Compiller
Compiller merupakan penterjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam bahasa mesin sehingga dihasilkan suatu file executable.
2. Interpreter
Interpreter merupakan penterjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program. Interpreter tidak mampu mendeteksi kesalahan logika &
hanya mampu mendeteksi kesalahan sintax dan semantik.
Perbedaan antara Compiler dengan Interpreter :
1. Jika hendak menjalankan program hasil kompilasi dapat dilakukan tanpa butuh kode sumber. Kalau interpreter butuh kode sumber.
2. Jika dengan kompiler, maka pembuatan kode yang bisa dijalankan mesin dilakukan dalam 2 tahap terpisah,
yaitu parsing ( pembuatan kode objek ) dan linking ( penggabungan kode objek dengan library ) .
Kalau interpreter tidak ada proses terpisah.
Eyang Subur
III.
Debugging Dan Bentuk Kesalahan program
Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang ditemukan pada saat pengujian. Kesalahan bisa terjadi karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.
Syntax Error
Kesalahan yang paling sering ditemukan pada saat membuat program adalah kesalahan sintaks atau Syntax Error, dimana perintah atau statemen yang diketikkan menyalahi aturan pengkodean yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang Anda gunakan.
Contoh:
- incude (dalam bahasa C++)
B. Run Time Error
Jenis kesalahan Run-time Error terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan. Contohnya pada saat sebuah aplikasi mencoba mengakses file yang tidak ada, atau terjadi kesalahan alokasi memory.
C. Logic Error
Logical Error merupakan jenis kesalahan yang cukup sulit untuk ditemukan penyebabnya
Logical Error baru dapat diketahui setelah Anda melakukan testing dan meninjau hasilnya.
d.bug
Sebuah error pada aplikasi disebut dengan istilah bug, atau dalam Bahasa Inggris berarti kutu atau binatang kecil.Bug aplikasi terdapat
pada kode program, yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna aplikasi Anda
1. Divide By Zero.
Jika pada sebuah pembagian, pembagi bernilai 0, maka program akan terhenti dan mengalami error.
2. Infinite Loop.
Pengertian loop adalah perulangan, yang sering digunakan dalam teknik pemrograman. Penggunaan loop yang salah dapat mengakibatkan program menjalankan sebuah procedure tanpa akhir.
3. Arithmatic overflow or Underflow.
Overflow terjadi saat sebuah perhitungan menghasilkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang dapat ditampung oleh media/variabel penyimpan. Sementara underflow merupakan kebalikannya. Pada perhitungan aritmatik, hal ini sering ditemukan dan menjadi masalah.
4. Exceeding Array Bounds.
Array merupakan variabel berdimensi yang memiliki indeks. Saat program mengakses indeks diluar array yang ditentukan, maka akan mengakibatkan error.
Jika pada sebuah pembagian, pembagi bernilai 0, maka program akan terhenti dan mengalami error.
2. Infinite Loop.
Pengertian loop adalah perulangan, yang sering digunakan dalam teknik pemrograman. Penggunaan loop yang salah dapat mengakibatkan program menjalankan sebuah procedure tanpa akhir.
3. Arithmatic overflow or Underflow.
Overflow terjadi saat sebuah perhitungan menghasilkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang dapat ditampung oleh media/variabel penyimpan. Sementara underflow merupakan kebalikannya. Pada perhitungan aritmatik, hal ini sering ditemukan dan menjadi masalah.
4. Exceeding Array Bounds.
Array merupakan variabel berdimensi yang memiliki indeks. Saat program mengakses indeks diluar array yang ditentukan, maka akan mengakibatkan error.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar