Minggu, 04 November 2012


Mata kuliah : Prancangan Basis Data
Semester : II
Jurusan : Manajemen Informatika
Sks : 4sks
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep
dasar database
Capaian Pembelajaran
2. Mampu merancang database dengan menggunakan
Entity Relationship dan Normalisasi
3. Mampu merancang database dengan aplikasi DB
designer dan SQLYog
4. Mampu memodifikasi data dengan bahasa query
DDL & DML
Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan
1 Konsep dasar Sistem Database dan Perancangan Database
2 Perancangan Database Lanjutan dan DBMS serta Arsitektur
Sistem Database
3 Data Model
4 Entity Relational Model
5 Tehnik Normalisasi
6 Tehnik Normalisasi Lanjutan
7 Review/Quis
8 Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Teori
9 Bahasa Query Formal
10 Bahasa Query Komersial
11 Fragmentasi Data
12 Perancangan dan Implementasi Basis Data menggunakan DB
Designer 4
13 Lingkungan Database (Concurency, Locking)
14 Lingkungan Database Lanjutan
15 Review/Quis
16 Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Teori
Sumber Referensi :
1. Connolly, Thomas M & E Begg, Carolyn, 2004, Database
Solutions A step-by-step guide to building
databases,Pearson Education, United Kingdom
2. Fathansyah,2001,"Sistem Basis Data", Informatika
Bandung
3. Hariyanto, Bambang,2004, “ Sistem Manajemen Basis
Data”, Informatika, Bandung
4. Kadir, Abdul, 2000,"Konsep dan Tuntunan Praktis Sistem
Basis Data", Andi Offset, Bandung
5. Kristanto, Harianto, 2000, "Konsep dan Perancangan
Database", Andi Offset, Yogyakarta.
6. Waljiyanto, 2003,"Sistem Basis Data",Graha
Ilmu,Yogyakarta
KONTRAK PERKULIAHAN
• Perancangan Basis Data adalah matakuliah Unggulan pada semester II
untuk Jurusan MI
• Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi
• Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6
• Pertemuan 15 diadakan QUIZ / review materi
• Pertemuan 16 diadakan UAS dimana materi diambil dari pertemuan 9-
14
• Tingkatkan penggunaan LTM untuk Latihan Soal
Sistem penilaian PBD
10 % Absensi
20% Tugas & Quiz
30% UTS
40% UAS

KONSEP DASAR
Database adalah suatu susunan/kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dengan
menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakainya.
SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan
dan pengelolaan record-record dengan menggunakan
komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah
organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan
proses pengambilan keputusan.
KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (Integrated)
Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan
dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan
bagian-bagian yang rangkap (redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama(shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database
dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang
bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. Perangkat Keras (HARDWARE)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer
yang digunakan untuk pengelolaan sistem database
berupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum,
tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. Perangkat Lunak (SOFTWARE)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai
dengan data phisik pada database, dapat berupa :
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. Pemakai (USER)
Terbagi menjadi 3 klasifikasi :
1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang
bertugas mengelola system database secara
keseluruhan
2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi
yang mengakses database dengan menggunakan
bahasa pemprograman
3. End user, orang yang mengakases database melalui
terminal dengan menggunakan query language atau
program aplikasi yang dibuat oleh programmer
DATA PADA DATABASE DAN HUBUNGANNYA
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data
yang disimpan didalam database
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem
yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard)
yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui
peralatan output sebagai hasil dari dalam sistem
yang mengakses data operasional
CONTOH PENGGUNAAN DATABASE
• Pembelian barang di supermarket, kasir akan melakukan
scan barcode yang ada di barang, pada saat tersebut
program akan mengakses data pada database
kemudian mengurangi stok barang yang ada sesuai
dengan jumlah pembelian konsumen
• Pembelian barang dengan menggunakan kartu kredit,
card reader akan membaca apakah kartu kredit tersebut
memiliki limit yang cukup, dan memasukkan data
pembelian dalam database kartu kredit, juga ada
pemeriksaan apakah kartu tersebut tidak dalam daftar
kartu di curi/hilang
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan
pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan
kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat
mempengaruhi departemen yang terkait
ISTILAH-ISTILAH YG DIPERGUNAKAN DALAM SISTEM
BASIS DATA
a. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi
Contoh :
Enterprise: Sekolah _ Database Nilai
Enterprise: Rumah sakit _ Database AdministrasiPasien
b. Entitas yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dengan
objek lainnya
Contoh :
Database Nilai _ entitas: mahasiswa, Matapelajaran
Database AdministrasiPasien _ entitas: pasien, dokter,
obat
c. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau
suatu sebutan untuk mewakili suatu entitas.
Contoh :
Entity siswa _ field = Nim, nama_siswa,alamat,dll
Entity nasabah _field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
d. Data value yaitu data aktual atau informasi yang
disimpan pada tiap data elemen atau atribute.
Contoh :
Atribut nama_karyawan _sutrisno, budiman, dll
e. Record/tuple yaitu kumpulan elemen-elemen yang saling
berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara
lengkap.
Contoh : record mahasiswa _nim, nm_mhs, alamat.
f. File yaitu kumpulan record-record sejenis yang
mempunyai panjang elemen sama, atribute yang sama
namun berbeda-beda data valuenya
g. Kunci elemen data yaitu tanda pengenal yang secara
unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas
Mahasiswa
Nim Nama Alamat
11110203 Nazarudin Jakarta
Field
Record
Entity/
Entitas
Elemen
Kunci
12110001 Angelina Bogor
13110212 Gayus Depok
Data
Value
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE:
1. Untuk memenuhi informasi yang berisi
kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan
aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan
dan beberapa objek penampilan (respone time,
processing time dan strorage space)
APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
1. Pendefinisian Sistem (System definition)
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database,
pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database (Database Design)
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu
sistem database sesuai dengan sistem manajemen
database yang diinginkan.
3. Implementation
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan
internal, pembuatan file–file database yang kosong serta
implementasi aplikasi software.
4.Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau
data convertion)
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika
ingin memanggil data secara langsung ataupun
merubah file–file yang ada dapat di tempatkan
kembali sesuai dengan format sistem databasenya
5.Konversi Aplikasi (Aplication conversion)
Pengkonversian aplikasi agar dapat berjalan
dengan database baru.
6.Pengujian dan Validasi (Testing dan Validation)
Pengujian dengan menjalankan database dengan
memberikan data-data “real” untuk menemukan
kesalahan yang mungkin terjadi.
7. Monitoring dan Maintenance
Montoring adalah proses pemantau performa dari
database, jika performa database menurun maka
dapat dilakukan proses tuning dan reorganized
Maintenance adalah proses manajemen database
selama database berjalan dan jika ada perubahan
maka dapat dilakukan upgrade.
ADA 6 FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1. Pengumpulan dan analisa
a. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang
aplikasinya
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
c. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
d. Daftar pertanyaan dan wawancara
2. Perancangan database secara konseptual
a. Perancangan skema konseptual
b. Perancangan transaksi yang akan terjadi dalam
database.
3. Pemilihan DBMS
a. Faktor teknis
Contoh faktor teknik :
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional ), Struktur
penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem
manajemen database, Tipe interface dan programmer, Tipe
bahasa query
b. Faktor Ekonomi dan Politik organisasi
Faktor-faktor ekonomi: Biaya penyiadaan hardware dan
software, Biaya konversi pembuatan database, Biaya
personalia, dll
Faktor Organisasi :
Analisa Kasus
• Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang
anggotanya pelajar,mahasiswa dan masyarakat yang
didirikan oleh Walikota Jakarta Barat. Keberadaan
perpustakaan berlokasi di Walikota yang aplikasi
pelayanan masih bersifat tradisional.
• Prosesnya :
a. Setiap calon anggota yang akan menjadi anggota
harus mengisi formulir dengan biaya administrasi
Rp.10.000,-
b. Anggota dapat meminjam buku maksimal 3 buku
c. Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)
d. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda
sesuai dengan kondisi denda, diantaranya :
Diantaranya :
1. Denda keterlambatan pengembalian dikenakan biaya
administrasi Rp.500 perharinya (bukti surat denda
terlampir)
2. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan biaya
revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah buku
diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)
3. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian
seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)
4. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari
donatur statusnya (anggota atau masyrakat luas)
Analisa Kasus Enterprise
(Pembahasan di Kelas)
• Buat Enterprise dari “Perpustakaan Smart”
yang ditentukan dari :
Entitas, Atribute/Field, value data, record
dan bentuk tabel – tabel dari Enterprise
• Bentuk Gambar dari Enterprise
Perpustakaan (yang menghubungkan
relasi antara Entitas, Atribute, value data,
record dan tabel-tabel)

PERTEMUAN 2
LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE
DAN DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model
mapping)
a. Pemetaan (Transformasi data)
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem,
pada tahap ini transformasi tidak mempertimbangkan
karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang
akan diaplikasikan pada sistem manajemen
database
b.Penyesuaian skema ke DBMS
Penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap
Pemetaan untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data
seperti yang digunakan oleh sistem manajemen
database yang terpilih
5. Perancangan database secara fisik
a. Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk
menerima respon
b. Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh
database file dan struktur jalur pengaksesannya
c. Transaction Throughput
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di
proses permenit oleh sistem database dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
6. Phase Implementasi Sistem Database
DBMS (Database Management Systems)
DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan database yang mempunyai fasilitas
membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara
basis data
BAHASA dalam DBMS
A. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi dari perintah DDL adalah satu set dari
table yang disimpan dalam file khusus disebut data
dictionary/directory.
B. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses
atau memanipulasi data sebagai yang telah
diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang
tepat
Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan
bagaimana untuk mendapatkannya contoh dbase
III, foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk
menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk
mendapatkannya. Contoh SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah
pendefinisian data
2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani
permintaan dari pemakai untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat
memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat
menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem,
kerusakan disk, dsb
5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data
dictionary.
6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari
semua fungsi seefisien mungkin
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor, komponen yang mengubah
bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database Manager, menerima query &
menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file
manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File Manager, memanipulasi penyimpanan
file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
disk
4. DML Prosessor, modul yang mengubah perintah DML
yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam
bentuk fungsi-fungsi
5. DDL Compiler, merubah statement DDL menjadi
kumpulan table atau file yang berisi data dictionary /
meta data
6. Dictionary Manajer, mengatur akses dan memelihara
data dictionary
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
(FMS) DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM
(DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya
keselarasan data ( data inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data oriented
2. Bersifat luwes/fleksible
3. Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
Keterangan :
Program oriented “ Susunan data di dalam file , distribusi
data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya
dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat
menggunakan secara optimal “
Data oriented “ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi aksesnya tanpa
mengganggu program aplikasi yang sudah ada “.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi 3 tingkatan :
1. Internal level yaitu menerangkan struktur penyimpanan
basisdata secara fisik dan organisasi file yang
digunakan “
2. konseptual level yang menerangkan secara
menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan
penyimpanan data secara fisik “
3. Ekternal level yang menerangkan View basisdata dari
sekelompok pemakai
Pemakai A1 Pemakai A2 Pemakai B1 Pemakai B2
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman
Pandangan Ekternal
si A
Pandangan Ekternal
si B
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari A
Pemetaan Konseptual
Ekternal dari B
Arsitektur Sistem Database
Pandangan Konseptual
DBMS
Pemetaan Secara Internal
/Phisik
Penyimpanan database level pandangan phisik/internal
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database
dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi
akses dalam pengembangan sistem database tanpa
mengganggu program-program aplikasi yang sudah
ada.
2 TINGKAT DATA INDEPENDENCE
1. Physical data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual
schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema
dapat dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA
INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA
PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1. Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program
aplikasi yang ada
2. Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa
mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3. Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA
demi security dan integritas data, dengan
memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN
PHYSICAL DATABASE,
USER
DBMS
USER INTERFACE
STORE RECORD INTERFACE
EKTERNAL RECORD
OCCURENCE
STORE RECORD
OCCURENCE
ACESS METHOD
D A T A B A S E
PHYSICAL RECORD INTERFACE
PHYSICAL RECORD
OCCURRENCE (BLOCK

DATA MODEL
Pertemuan 3
PENGERTIAN MODEL DATA :
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data,
hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data
yang terintegrasi di dalam suatu organisasi
JENIS-JENIS MODEL DATA
A. Model data berbasis objek
B. Model data berbasis record
C. Model data fisik
D. Model data konseptual
A. OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis objek menggunakan konsep
entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Terdiri dari :
1. Entity Relationship model
2. Semantik data model
1. ENTITY RELATIONSHIP MODEL
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real
word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai
hubungan atau relasi antara objek-objek tersebut
E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus
dipenuhi oleh isi database. Aturan terpenting adalah
MAPPING CARDINALITIES, yang menentukan jumlah
entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya melalui
relationship-set.
Simbol yang digunakan :
: Menunjukan object dasar
: Menunjukan relasi
: Menunjukan atribut dari
objek dasar
: Menunjukan adanya relasi
MHS1
Slide 4
MHS1 Mahasiswa, 7/31/2007
Customer Buku
Tabungan
Memiliki
Nama
No tabungan
Saldo
Contoh kasus ER-model
Alamat
Atribute lain No tabungan Atribute lain
2. BINARY MODEL
Pemetaan data dengan menggunakan 0 dan 1, atau true dan
false dengan kondisi tertentu atau hanya dalam alternatif.
3. SEMANTIC MODEL
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana
relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol
tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X
sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic
model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic model
adalah sebagai berikut :
: Menunjukkan adanya relasi
: menunjukkan atribut
Tabungan Customer Amir
Mempunyai Adalah
Contoh kasus Semantic model
No. Saldo Alamat
Tabungan
No.
Tabungan
B. RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic antar data dalam
basis data
PERBEDAAN DENGAN OBJECT BASED DATA MODEL
Pada record based data model disamping digunakan
untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari
suatu database, juga digunakan untuk menguraikan
implementasi dari sistem database (higher level
description of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model :
1. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan
oleh sejumlah tabel dan masing-masing tabel terdiri dari
beberapa kolom yang namanya unique. Model ini
berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu
relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel :
– Supllier
– Suku_cadang
– Pengiriman
No_supl Nama_pen Status KOTA
S01
s02
s03
s04
PT. OGAH-RUGI
PT. SANTAI-DULU
PT. MALU-MALU
CV. ASAL JADI
03
03
02
01
MEDAN
SURABAYA
BANDUNG
MEDAN
SUPPLIER
PENGIRIMAN
NO_SUPL NO_PART JUML
S01
S01
S01
P01
P02
P04
200
300
250
NO_PA
RT
NAMA_PART BAHAN
BAKU
BERA
T
KOTA
P01
P02
P03
P04
P05
BAUT-3 cm
MUR - 3 cm
BAUT -10 cm
PACKING
RING-MM
BESI
BESI
ALUMUNIUM
KARET
ALUMUNIUM
10
8
45
6
2
JAKARTA
JAKARTA
SURABAYA
MEDAN
JAKARTA
SUKU CADANG
S02
S02
S03
S04
P01
P02
P03
P04
300
400
400
300
2. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan link (pointer),
dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk
tree (pohon), dan masing-masing node pada tree
tersebut merupakan record/grup data elemen dan
memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M
A
C D
G
B
E F H I
PARENT
CHILD
DOSEN
SISTEM DATABASE ANALISA DAN PERANCANGAN SISFO
NINA
BAYA
LENA HAFIDZ NOVI HAFIDZ NAYA RAFA
3. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group
(DBTG) atau disebut juga model CODASYL
(Conference on Data System Language), mirip dengan
hirarkical model dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links.
Perbedaannya terletak pada susunan record dan linknya
yaitu network model menyusun record-record dalam
bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas
1:1, 1:M dan N:M
R1
R3 R4
R5
R2
DOSEN
ANALISA DAN SISTEM DATABASE PERANCANGAN SISFO
BAYA
NINA LENA NOVI HAFIDZ NAYA RAFA
C.PHYSICAL DATA MODEL
Digunakan untuk menguraikan data pada internal level
Beberapa model yang umum digunakan :
– Unifying model
Model ini menggabungkan memori dan transaksi
database dalam satu kesatuan model.
– Frame memory
Frame Memory adalah sebuah virtual view dari tempat
penyimpanan sekunder yang digunakan untuk
mendukung penyimpanan record database
D. MODEL DATA KONSEPTUAL
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia
nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitasentitas
itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity
Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :
• Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis
data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan
• Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan
analis.
Analisa Kasus
(Perpustakaan Smart Lanjutan
Slide 1 & 2)
• Buat Model data berbasis objek
(Semantik Model)
• Buat Model data berbasis record
Model Relational
Model Jaringan
Model hirarki


ENTITY RELATIONSHIP
Pertemuan 4
MODEL
ENTITY RELATIONSHIP
PENGERTIAN
Entity relationship Adalah jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak.
Entity-relationship dari model terdiri dari unsur-unsur entity
dan relationship antara entity-entitiy tersebut.
SIMBOL-SIMBOL ER-DIAGRAM
ENTITY
WEAK ENTITY
RELATIONSHIP
Notasi Arti
ATRIBUT
ATRIBUT
PRIMARY KEY
Notasi Arti
IDENTIFYING
RELATIONSHIP
ATRIBUT
DERIVATIF
ATRIBUT MULTI
VALUE
ATRIBUT
COMPOSITE
KOMPONEN ENTITY RELATIONSHIP
1. Entitas yaitu suatu kumpulan object atau sesuatu yang
dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara
unik. Dan kumpulan entitas yang sejenis disebut
dengan entity set.
2. Relationship yaitu hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih.
3. Atribut, kumpulan elemen data yang membentuk suatu
entitas.
4. Indicator tipe terbagi 2 yaitu :
a. Indicator tipe asosiatif object
b. Indicator tipe super tipe
ENTITY SET TERBAGI ATAS :
1. Strong entity set yaitu entity set yang satu atau lebih
atributnya digunakan oleh entity set lain sebagai key.
Digambarkan dengan empat persegi panjang.
Misal :
E adalah sebuah entity set dengan atribute-atribute a1,
a2,..,an, maka entity set tersebut direpresentasikan dalam
bentuk tabel E yang terdiri dari n kolom, dimana setiap
kolom berkaitan dengan atribute-atributenya.
2. Weak Entity set, Entity set yang bergantung terhadap
strong entity set. Digambarkan dengan empat persegi
panjang bertumpuk.
Misal :
A adalah weak entity set dari atribute-atribute a1, a2, .., ar
dan B adalah strong entity set dengan atribute-atribute b1,
b2,..,bs, dimana b1 adalah atribute primary key, maka
weak entity set direpresentasikan berupa table A, dengan
atribute-atribute {b1} u {a1,a2,.., ar}
NOPEG
PEGAWAI MILIK TANGGUNGAN
…….. NAMA ……..
Contoh Weak Entity
Contoh Strong Entity
NOPEG NAMA
200107340
200307569
200107341
200107486
BILLY
FUAD
NINING
FINTRI
Contoh : Strong entity set
NOPEG TANGGUNGAN TANGGAL
LAHIR
JENIS
KELAMIN
200107340
200307569
200107341
200107486
HAFIDZ
RENI
RAFFA
NAIA
22-03-2006
13-05-1999
21-06-2006
25-10-2006
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Weak entity set transaction
JENIS –JENIS ATRIBUT
a. KEY _ atribut yang digunakan untuk menentukan suatu
entity secara unik
b. ATRIBUT SIMPLE _atribut yang bernilai tunggal
c. ATRIBUT MULTI VALUE _atribut yang memiliki
sekelompok nilai untuk setiap instan entity
Pada gambar dibawah ini, yang menjadi atribut key adalah NIP.
Tgl Lahir dan Nama adalah atribut simple. Sedangkan Gelar
merupakan contoh atribut multivalue.
TGL
LAHIR GELAR
NIP NAMA
PEGAWAI
NAMA
NAMA
NAMA
d. ATRIBUT COMPOSIT _Suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu contohnya adalah atribut nama pegawai yang terdiri
dari nama depan, nama tengah dan nama belakang.
DEPAN
TENGAH
BLKNG
NAMA
PEGAWAI
d. ATRIBUT DERIVATIF _Suatu atribut yg dihasilkan dari
atribut yang lain. Sehingga umur yang merupakan hasil
kalkulasi antara Tgl Lahir dan tanggal hari ini. Sehingga
keberadaan atribut umur bergantung pada keberadaan
atribut Tgl Lahir.
TGL
UMUR
LAHIR PEGAWAI
DERAJAT RELATIONSHIP
menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu
relationship
1. UNARY DEGREE
2. BINARY DEGREE
PEGAWAI LAPOR
3. TERNARY DEGREE
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN
PEGAWAI KERJA PROYEK
KOTA
MAPPING CARDINALITY
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain
melalui relationship
JENIS-JENIS MAPPING :
1. One to one
2. Many to One atau One to many
3. Many to many
REPRESENTASI DARI ENTITY SET
Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan
nama yang unique. Setiap tabel terdiri dari sejumlah
kolom, dimana masing-masing kolom diberi nama yang
unique pula
CARDINALITY RATIO CONSTRAINT, Menjelaskan
batasan jml keterhubungan satu entity dgn entity lainnya
Jenis Cardinality Ratio = 1:1 1:N/ N:1 M : N
P1.
P2.
PEGAWAI
R1.
R2.
MILIK
K1.
K2.
KENDARAAN
1 : 1
P3.
R3.
K3.
PEGAWAI MILIK KENDARAAN
1 1
DEPARTEMEN
P1.
P2.
P3.
P4.
PEGAWAI
R1.
R2.
R3.
R4.
KERJA
D1.
D2.
D3.
1:N/
N:1
PEGAWAI KERJA DEPARTEMEN
1 N
PROYEK
KERJA
P1.
P2.
P3.
PEGAWAI
R1.
R2.
R3.
R4.
KERJA
P1.
P2.
P3.
M : N
PEGAWAI PROYEK
M N
Cardinality 1:1,1:M,M:N
ONE-TO-ONE:
Husband Wife
ONE-TO-MANY:
Customer
Order
1
Order
2
Order
3
MANY-TO-MANY:
STUDENT
A
STUDENT
B
STUDENT
C
CLASS
1
CLASS
2
M
1
M
ORDER
CAN
PART
CAN
HAVE
ORDER: #, DATE, PART #, QUANTITY
PART: #, DESCRIPTION, UNIT PRICE, SUPPLIER #
SUPPLIER: #, NAME, ADDRESS
1
HAVE
SUPPLIER
A
A
A
A
B
B
B
B
E a c h i n s t a n c e o f A i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
z e r o a n d a m a x im u m o f o n e i n s t a n c e o f B
E a c h i n s t a n c e o f B i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
o n e a n d a m a x im u m o f o n e i n s t a n c e o f A
E a c h i n s t a n c e o f A i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
o n e a n d a m a x im u m o f m a n y i n s t a n c e s o f B
E a c h i n s t a n c e o f B i s r e l a t e d t o a m i n im u m o f
z e r o a n d a m a x im u m o f m a n y i n s t a n c e s o f A
Logical Record Structured (LRS)
LRS _ representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key
(FK)
One to One (1-1)
Supir kemudi Taksi
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-1,
karena:
1 supir hanya bisa mengemudikan 1taksi, dan
1 taksi hanya bisa dikemudikan oleh 1 supir.
Relasi 1-1 akan membentuk 2 tabel:
Tabel Supir (nosupir, nama, alamat)
Tabel Taksi (notaksi, nopol, merk, tipe)
LRS yang terbentuk sbb:
nosupir
nama
alamat
notaksi
nopol
merk
tipe
nosupir(FK)
atau
notaksi
nopol
merk
tipe
nosupir
nama
alamat
Notaksi(FK)
One to Many (1-M)
Dosen Kelas bimbing
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-M,
karena:
1 Dosen bisa membimbing banyak Kelas, dan
1 Kelas hanya dibimbing oleh 1 Dosen.
Relasi 1-M akan membentuk 2 tabel:
Tabel Dosen (nip, nama, alamat)
Tabel Kelas (kelas, jurusan, semester, jmlmhs)
LRS yang terbentuk sbb:
nip
nama
alamat
kelas
jurusan
semester
jmlmhs
nip (FK)
Many to Many (M-M)
Mahasiswa Mtkuliah
ajar
Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas M-M,
karena:
1 Mahasiswa bisa belajar banyak Mata Kuliah, dan
1 Mata Kuliah bisa dipelajari oleh banyak Mahasiswa.
Relasi M-M akan membentuk 3 tabel:
Tabel Mahasiswa (nim, nama, alamat)
Tabel Mtkuliah (kdmk, nmmk, sks)
Tabel Nilai (nim, kdmk, nilai) _ menggunakan super
key/composite key
LRS yang terbentuk sbb:
nim
nama
alamat
kdmk
nmmk
sks
nim (FK)
Mahasiswa
Nilai
Mtkuliah
kdmk (FK)
nilai
Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung
pada hubungannya dengan entity lain.
Terdapat dua macam participation constrain yaitu:
1. Total participation constrain yaitu:
Keberadaan suatu entity tergantung pada
hubungannya dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan dua garis penghubung antar
entity dan relationship.
2. Partial participation, yaitu
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada
hubungan dengan entity lain. Didalam diagram ER
digambarkan dengan satu garis penghubung.
Contoh :
a. TOTAL PARTICIPATION
PEGAWAI PUNYA BAGIAN
N 1
b. PARTIAL PARTICIPATION
PEGAWAI
KERJA PROYEK
N 1
INDICATOR TIPE
Indicator tipe asosiatif object berfungsi sebagai suatu objek dan
suatu relationship.
SISWA MENDAFTAR KURSUS
Berubah menjadi
SISWA KURSUS
PENDAFTARAN
Indicator tipe super tipe, terdiri dari suatu object dan satu
subkategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu
relationship yang tidak bernama.
PEGAWAI
PEGAWAI
HONORER
PEGAWAI
TETAP
Analisa Kasus ERD
Perpustakaan Smart
(Lanjutan dari Slide 1,2 & 3)
1. Pembuatan gambar ERD dari Perpustkaan Smart
Langkah –langkah pembuatan ER diagram
Tentukan entity – entity yang diperlukan
Tentukanrelationship antar entity – entity.
Tentukan cardinality ratio dan participation constraint
Tentukan attribute – attribute yang diperlukan dari tiap entity
Tentukan key diantara attribute – attribute.
Tentukan LRS dari masing-masing relasi
Hindari penamaan entity, relationship dan atribute yang sama.

TEHNIK NORMALISASI
Pertemuan 5
TEHNIK NORMALISASI
BEBERAPA PENGERTIAN NORMALISASI :
Normalisasi merupakan proses pengelompokan
elemen data menjadi tabel–tabel yang menunjuk-kan
entity dan relasinya.
Normalisasi adalah proses pengelompokan atributeatribute
dari suatu relasi sehingga membentuk WELL
STRUCTURE RELATION.
Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk
menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3. Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan
4. Memaksimalkan stabilitas struktur data
WELL STRUCTURE RELATION
Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya
sedikit (minimum Amount Of Redundancy), serta
memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan
INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap baris-baris
data pada relation tersebut, yang tidak berakibat
terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI DATA, yang
disebabkan oleh operasi-operasi tersebut
Contoh :
Terdapat sebuah relation Course, dengan ketentuan sbb:
1. Setiap mahasiswa hanya boleh mengambil satu matakuliah
saja.
2. Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar
(tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil
matakuliah tsb).
STUDENT-ID KODE-MTK BIAYA
92130
92200
92250
92425
92500
CS-200
CS-300
CS-200
CS-400
CS-300
75
100
75
150
100
RELASI KURSUS
92575
CD-500
50
• Relasi di atas merupakan sebuah relation yang sederhana dan terdiri dari
3 kolom/atribute
• Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada
datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mhs. Akibatnya
besar kemungkinan terjadi Error atau inkonsistensi data, bila dilakukan
update terhadap relation tsb yang disebut dengan Anomali
ANOMALY merupakan penyimpangan-penyimpangan atau Error
atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses
insert, delete maupun update.
Terdapat 3 jenis Anomali :
1. Insertion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi insert record/tuple
pada sebuah relation
contoh :
Ada matakuliah baru (CS-600) yang akan diajarkan, maka
matakuliah tsb tidak bisa di insert ke dalam relation tsb sampai
ada mhs yang mengambil matakuliah tsb.
2. Deletion Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat operasi delete record/tuple
pada sebuah relation
Contoh :
Mhs dengan student-id 92-425, memutuskan untuk batal ikut
kuliah CS-400, karena dia merupakan satu-satunya peserta
matakuliah tsb, maka bila record/tuple tsb didelete akan
berakibat hilangnya informasi bahwa mata-kuliah CS-400,
biayanya 150
3. Update Anomali
Error yang terjadi sebagai akibat inkonsistensi data yang
terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dari
sebuah relation
Contoh :
Bila biaya kuliah untuk matakuliah CS-200 dinaikan dari 75
menjadi 100, maka harus dilakukan beberapa kali modifikasi
terhadap record-record, tuple-tuple mhs yang mengambil
matakuliah CS-200, agar data tetap konsisten
Berdasarkan teori normalisasi, relation course dipecah
menjadi 2 relation terpisah , sebagai berikut :
STUDEN
T-ID
KODEMTK
KODEMTK
BIAYA
MTK
92130
92200
92250
92425
92500
92575
CS-200
CS-300
CS-200
CS-400
CS-300
CD-500
MTK
CS-200
CS-300
CS-400
CS-500
75
100
150
50
PROBLEM-PROBLEM PADA RELATION YANG
SUDAH DINORMALISASI
_ Performance problem
Masalah terhadap performa database
_ Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data
diantara dua tabel atau lebih
BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:
a. Field/ Atribut Kunci
b. Kebergantungan Fungsi
a. Key Field / atribute kunci dalam database:
1. Super key
Yaitu himpunan dari satu atau lebih entitas yang
digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik
sebuah entitas dalam entitas set.
2. Candidate key
Yaitu satu attribute atau satu set minimal atribute
yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian
yang spesifik dari entity.
3. Primary key
Yaitu satu atribute atau satu set minimal atribute yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu
kejadian yang spesifik tapi juga dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entity
4. Alternate key
Yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary
key
5. Foreign key
yaitu satu atribute (atau satu set atribute) yang melengkapi
satu relationship (hubungan yang menunjukkan ke
induknya.
S# SNAME KOD
E
S1
S2
ADI
RAFI
1002
1001
KODE P#
1002
1001
2648
2649
SALES PESANAN
S3
HANY
1003
1003
2641
_ Super key = S#, SNAME, KODE
_ Candidat key = S#, SNAME
_ Primary key = S#
_ Altenative key = SNAME
_ Foreign key = KODE
b. Ketergantungan Kunci
1. Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada
sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang
berarti :
Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A
atau
Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B
Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD
pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya
jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat
satu harga Y dalam R
2. Fully Functionaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent
pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent
pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent
pada bagian lain dari kombinasi rinci data.
Definisi dari FDD:
Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X
pada relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan
bagian dari X
Contoh:
PersonID, Project, Project_budget _
time_spent_byperson_onProject (bukan FFD)
PersonID, Project _ time_spent_byperson_onProject
(FDD)
3. Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci
utama
4. Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi
menjadi kunci pada relasi lain
5. Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana
beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada
atribute tersebut


TEHNIK NORMALISASI
Pertemuan 6
LANJUTAN
BENTUK TIDAK NORMAL
UNNORMALIZED
FIRST NORMAL FORM
(INF)
SECOND NORMAL FORM
(2NF)
MENGHILANGKAN ELEMEN
DATA BERULANG
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN PARTIAL
MENGHILANGKAN
KETERGANTUNGAN TRANSITIF
LANGKAH - LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI:
THIRD NORMAL FORM
(3NF)
FOURTH NORMAL FORM
(4NF)
BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF)
FIFTH NORMAL FORM
(5NF)
Menghilangkan kunci kandidat yg bkn
merupakan determinan
Menghilangkan ketergantungan multi
value yg bkn merup. Ketergantungan
fungsional
Menghilangkan ketergantungan join
yg bkn merupakan kunci kandidat
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form):
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format
tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput.
no_siswa Nama PA kelas1 kelas2 kelas3
22890100
22890101
Rafi
Thoriq
Rachmat
Adi
1234
1234
1543
1775
1543
Contoh data :
Siswa yg punya nomor siswa, nama, dan PA mengikuti 3 mata
pelajaran/kelas. Disini ada perulangan kelas 3 kali ini bukan
bentuk 1 NF
Ket : PA = Penasehat Akademik
2. Bentuk Normal Ke Satu (1 NF/First Normal Form)
Suatu relasi 1NF jika dan hanya jika sifat dari setiap
relasi atributnya bersifat atomik.
Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Ciri-ciri 1 NF :
• Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic value”
• Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai
ganda
• Tiap field hanya satu pengertian
no_siswa Nama Pa kode_kelas
22890100
22890100
22890101
Rafi
Rafi
Thoriq
Rachmat
Rachmat
Adi
1234
1543
1234
22890101
22890101
Thoriq
Thoriq
Adi
Adi
1775
1543
3. Bentuk Normal Ke Dua (2 NF /Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data
telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute
bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yg
menjadi anggotanya.
Misal :
Dari contoh relasi Siswa pada I NF terlihat bahwa kunci
utama/primary key adalah nomor siswa. Nama siswa dan PA
bergantung fungsi pada no_siswa, tetapi kode_kelas
bukanlah fungsi dari siswa, maka file siswa dipecah menjadi
2 relasi
No-siswa Nama Pa
22890100
22890101
Rafi
Thoriq
Rachmat
Adi
Relasi Siswa
dan
No-siswa Kode_kelas
22890100
22890100
22890101
22890101
22890101
1234
1543
1234
1775
1543
Relasi ambil_kelas
4. Bentuk Normal Ke Tiga (3 NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah
dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan
primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata
lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung
hanya pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
Contoh pada bentuk normal kedua di atas termasuk juga
bentuk normal ke tiga karena seluruh atribute yang ada
disitu bergantung penuh pada kunci primernya
5. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk
normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam
bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus
bergantung fungsi pada atribute superkey
Pada contoh di bawah ini terdapat relasi seminar dengan
ketentuan sbb :
a. kunci primer adalah no_siswa+seminar.
b. Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar.
c. Setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2
instruktur seminar tsb.
d. Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu
seminar saja.
Pada contoh ini no_siswa dan seminar menunjuk seorang
instruktur :
no_siswa Seminar Instruktur
22890100
22890101
22890102
2281
2281
2291
Si doel
Pak tile
Mandra
Relasi seminar
22890101
22890109
2291
2291
Basuki
Basuki
Bentuk relasi seminar adalah bentuk normal ketiga, tetapi
tidak BCNF karena nomor seminar masih bergantung fungsi
pada instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya
pada satu seminar. Seminar bergantung fungsi pada satu
atribute bukan superkey seperti yg disyaratkan oleh BCNF.
Maka relasi seminar haruslah dipecah menjadi dua yaitu :
Instruktur Seminar
Si doel
Pak tile
Mandra
2281
2281
2291
no_siswa Instruktur
22890100
22890101
22890102
Si doel
Pak tile
Mandra
Relasi pengajar
Basuki
2291
22890101
22890109
Basuki
Basuki
6. Bentuk Normal Ke Empat (4 NF)
Relasi R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi
tersebut juga termasuk BCNF dan semua
ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan
fungsional
7. Bentuk Normal Ke Lima (5 NF)
Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4
NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan
join yang bukan merupakan kunci kandidat.
KASUS PENERAPAN NORMALISASI
PT. SANTA PURI FAKTUR PEMBELIAN BARANG
Jalan senopati 11
yogyakarta
Kode Suplier : G01 Tanggal : 05/09/2000
Nama Suplier : Gobel Nustra Nomor : 998
A01
A02
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
10.0
10.0
135,000
200,000
1,350,000
2,000,000
Kode Nama Barang Qty Harga Jumlah
Total Faktur 3,350,000
Jatuh tempo faktur : 09/09/2000
no
fac
kode
supp
nama
supp
kode
brg
nama barang tanggal jatuh
tempo
qty harga jumlah Total
779
998
S02
G01
Hitachi
Gobel N
R02
A01
A02
RICE COOKER
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
02/09/00
05/09/00
08/09/00
09/09/00
10
10
10
15000
135000
200000
150000
1350000
2000000
150000
3350000
1.Step 1 bentuk unnormalized
nofac kode
supp
nama
supp
Kode
brg
nama barang tanggal jatuh
tempo
qty harga jumlah Total
779
998
998
S02
G01
G01
Hitachi
Gobel N
Gobel N
R02
A01
A02
RICE COOKER
AC SPLIT ½ PK
AC SPLIT 1 PK
02/09/00
05/09/00
05/09/00
08/09/00
09/09/00
09/09/00
10
10
10
15000
135000
200000
150000
1350000
2000000
150000
3350000
3350000
2. Step 2 bentuk 1 NF
Kode Supplier *
Nama Supplier
No Nota *
Tanggal
Tempo
Kode barang *
Nama barang
3. Step 3 bentuk 2 NF
Qty
harga
Total
KodeSupplier **
KodeBarang **
Kode Supplier *
Nama Supplier
No Nota *
Tanggal
Kode barang *
Nama barang
Tabel Supplier
Tabel Nota
Tabel Barang
4. Step IV Bentuk 3 NF
Tempo
Total
kode Supplier **
Keterangan:
* Kunci primer dari tabel.
** Kunci tame/penghubung
dari tabel thp induknya
No Nota **
Kode Barang **
Qty
Harga
Tabel Transaksi Brg
Latihan
Buatlah bentuk Normalisasi dari dokumen berikut ini :
Kartu pengobatan masyarakat
No Pasien : 1234/PO/IV/99 Tanggal Pendaftaran : 1 Mei 1999
Data Pasien dari, NOPEN : 1000019999 Nama Pasien : Bachtiar Jose
Alamat Pasien, Jalan : Kebon Jeruk No. 27 Kelurahan : Palmerah
Kecamatan : Kemanggisan Wilayah : Jakarta Barat
Kode Pos :11530 Telepon : 5350999
NoRM Tgl
periksa
Kode
Dokter
Nama Dokter KodeSakit Diskripsi sakit Kode
obat
Nama obat Dosis
RM001 1/5/99 D01 Dr Zurmaini S11 Tropicana B01
B02
Sulfa
Anymiem
3dd1
4dd1
RM002 4/7/99 D01 Dr Zurmaini S12 Ulcer Triombis B01
B03
Sulfa
Supralin
3dd2
3dd1
RM003 4/4/99 D02 Dr Harjono S12 Ulcer Triombis B04 Adrenalin 4dd2
RM004 7/8/99 D04 Dr Mahendra S12 Ulcer Triombis B01
B02
B03
Sulfa
Anymiem
Supralin
3dd2
4dd2
3dd1
Penerima Pasien Buatlah bentuk un normal form, 1NF dan 2NF
Ttd
( Udin )